Menjadi mahasiswa rantau di luar negeri tidak hanya memiliki kewajiban untuk lulus dengan hasil yang terbaik, disamping itu kita juga bisa menjadi duta budaya daerah di luar negeri untuk mengenalkan budaya kita sendiri.” Hal ini diungkapkan Thoriq Riwanda Fitrah, mahasiswa Program Studi  Public Finance Jurusan Keuangan di Dumlupinar University, Kutahya-Turki.

          Perayaan Nevruz Bayram sendiri kata Thoriq semacam tahun baru tradisional, agenda tahunan yang sudah digelar oleh warga Turki sebagai bentuk penyambutan musim semi. “Sudah 5 tahun belakangan ini Kutahya menjadikan perayaan ini menjadi rutinitas dengan menggelar Nevruz Bayram di kampus Dumlupinar University dengan serangkaian acara budaya, pameran baju adat, makanan dan juga penampilan tarian-tarian daerah dan juga alat musik daerah,” ungkap Thoriq.

Kegiatan yang berlangsung 21 Maret tersebut berlangsung di Auditorium DPU Evliya Celebi Yerleskesi Kapali Spor Salonu. Turut dihadiri Rektor Kutahya Dumlupinar Universitesi Prof. Dr. Sn. Kazim Uysal, Kutahya Dumlupinar Universitesi TOMER Muduru Doc. Dr. Sn. Ahmet Uslu dan Gubernur Kutahya Sn. Ali Celik.

Dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Turki “Istiklal Marsi” oleh seluruh hadirin. Dilanjutkan dengan sambutan oleh Rektor Universitas Dumlupinar Kutahya dan pidato tentang Nevruz Bayram oleh mudur TOMER, dilanjutkan dengan penampilan tarian tradisional oleh mahasiswa Indonesia, Turki, Kazakhstan, Palestina, Somalia, Iraq, Pantai Gading, Sudan, dan Afghanistan.

Penampilan seni Tapak Suci, kata Thoriq menjadi salah satu penampilan andalan selama 5 tahun terakhir dan paling dinantikan oleh masyarakat Turki dan juga mahasiswa asing dari negara lain. “Sebagai kader Muhammadiyah, tentunya bangga bisa mempersembahkan penampilan Tapak Suci bersama mahasiswa indonesia lainnya. Tak hanya Tapak Suci, tahun ini kami juga menampilkan Tari Kecak dan Tari Saman di Nevruz Bayram ini,” ungkapnya.

Selain Thoriq, ada nama alumni MBS lainnya yang berpartisipasi dalam acara ini. Ada nama Riza Pahlevi yang juga tampil di seni beladiri Tapak Suci. Azka Imtaza mempersembahkan Tari Kecak, dan penampilan Tari Saman yang digawangi Dhiracitta dan kawan-kawan. “Harapan kami, momen dan event-event seperti ini bisa menjadi promosi untuk mengenalkan budaya Indonesia di kancah internasional,” harapnya.(ElMoedarries)