Ratusan santri pelajar SMA kelas niha’i (kelas XII) PPM MBS Yogyakarta merayakan kesyukuran dengan menyumbangkan seragam sekolah yang masih layak pakai untuk almamaternya pasca pelaksanaan ujian akhir, kamis (20/3/2025).
Aksi tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian mereka, khususnya terhadap santri yang tidak mampu. Sekaligus bertujuan untuk mengingatkan kepada pelajar lain, agar tidak melakukan aksi corat-coret.
Kepala bagian Kesiswaan Putra, ustadz Sidik Nugroho, S. Pd mengatakan, sumbangan seragam sekolah ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan santri kelas XII. Menurutnya kegiatan ini baru tahun pertama dilakukan di sekolahnya.
“Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya dimana banyak santri yang masih belum tertib berseragam dengan alasan seragam hilang dan belum di cuci, nah tahun ini kita rubah tradisi dengan menyumbang baju seragam yang masih layak pakai, dengan harapan hasil dari sumbangan seragam tersebut bisa dimanfaatkan untuk santri yang membutuhkan” terangnya.
Salah satu santri MBS Ardiansyah Rizqi Putra bersyukur, karena adanya pengertian dan keikhlasan dari para santri yang mau menyumbangkan seragam sekolah.
Bagi Ardi, menyumbangkan seragam sekolah kepada almamater merupakan bagian dari euphoria keberhasilan yang lebih bermanfaat disbanding harus melakukan aksi corat-coret.
Ardi pun mengecam tindakan para pelajar yang mencorat-coret seragam sekolah, karena dinilai tidak memiliki manfaat.
Baju seragam yang diwakafkan diserahkan secara simbolis oleh perwakilan dari santri dan diterima langsung Wakil Pimpinan 1 Bidang Pendidikan, ustadz Rahmat Susanto, S. Pd.
Ardi menyebut itu sebagai cinderamata darinya untuk almamater yang telah mendidiknya kurang lebih tiga tahun. Ardi mengaku sangat senang setelah menyumbangkan seragam sekolah kepada almamaternya. Ia berharap seragam itu bisa bermanfaat bagi adik-adik kelas yang membutuhkan.(ElMoedarries)
