Anak perlu belajar dari hal-hal positif milik sendiri (yang telah dimilikinya) melalui apresiasi guru dan orang tua serta dari hal-hal positif orang lain melalui modeling. Selain itu, anak perlu belajar dari kekurangan, kesalahan, kelemahan, dan kegagalan diri sendiri yang didapat melalui penerimaan orang tua, diskusi, refleksi diri, kata DR. Suwarjo Raharjo, M. Si ahli peer counseling dari Universitas Negeri Yogyakarta.

         

Dalam kesempatan itu DR. Suwarjo menjadi pembicara dalam workshop Komunikasi Interpersonal untuk membantu masalah santri yang diselenggarakan oleh Majelis Attanwir PPM MBS Sleman Yogyakarta, Sabtu 24 Agustus 2019. DR. Suwarjo mengungkapkan, bahwa setiap individu membutuhkan perhatian dan penghargaan (butuh di uwongke), “remaja butuh perhatian tapi salah perhatian juga salah” tutur Doktor yang juga Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan itu. Acara yang digelar pada malam hari itu dihadiri pembina asrama yang kesehariannya berkutat dengan pembinaan santri.

         

Dalam sambutannya, ketua panitia ustadz Agus Yuliyanto, S. Pd menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan peserta yang didominasi pembina asrama dapat memberikan bantuan yang tepat kepada santri melalui komunikasi interpersonal, sehingga masalah yang dihadapi santri dapat terbantu dalam proses penyelesaiannya. Selain itu workshop ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan pembina asrama dalam membantu masalah santri yang mungkin terjadi selama menempuh pendidikan di PPM MBS Yogyakarta. Yang lebih penting dari itu semua, melalui workshop yang diselenggarakan di Ruang 203 Putri tersebut diharapkan mampu meningkatkan layanan untuk Santri PPM MBS Yogyakarta ke depan, ujarnya. (ElMoedarries)

 

 

 

6 replies

Comments are closed.