Yogyakarta, Senin (25/8), Rombongan dari Pondok Pesantren An-Nur Sidoarjo melakukan kunjungan study sharing ke PPM MBS Yogyakarta. Kegiatan ini bertempat di Ruang Meeting HBC (Hasbuna Bussines Centre) pukul 08.00 WIB. Fokus pembahasan dalam kunjungan ini adalah sistem penerimaan santri baru dan tata kelola struktural di PPM MBS Yogyakarta. Pondok Pesantren An-Nur Sidoarjo tertarik untuk membahas hal tersebut dikarenakan melihat perkembangan MBS yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Diskusi dimulai ketika Pondok Pesantren An-Nur Sidoarjo bertanya terkait bagaimana awal mula MBS melakukan penerimaan santri baru sehingga jumlah santrinya mencapai ribuan.
Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I selaku pimpinan PPM MBS Yogyakarta menjawab bahwa “Dahulu MBS melakukan penerimaan santri dengan metode jemput bola, selain itu melibatkan seluruh komponen MBS seperti guru dan wali santri. Setiap guru dan wali santri diberi flyer PSB untuk kemudian ditempel di wilayah masing-masing. Dengan dilakukannya metode seperti ini, harapannya informasi mengenai MBS tersebar ke seluruh penjuru negeri. Kemudian, anggaran untuk Penerimaan Santri Baru dikelola sebaik mungkin.”
Pada sesi selanjutnya Ustaz Sidik Nugroho, S.Pd selaku tuan rumah juga mengajak rombongan dari Pondok Pesantren An-Nur Sidoarjo untuk berkeliling ke kompleks unit usaha PPM MBS Yogyakarta, seperti Hasbuna Bakery, Gudang Induk, Hasbuna Catering, Koperasi, Hasbuna Loundry, Hasbuna Tokomu, dan Hasbuna Mart.
Perkembangan MBS yang demikian pesat ini, tidak terlepas dari perjuangan tokoh pendiri yaitu K.H. Nashirul Ahsan, Lc yang hingga saat ini masih semangat untuk mempromosikan MBS. Bahkan dalam waktu dekat beliau berencana untuk keliling Jambi dalam rangka mengenalkan dan mempromosikan MBS. Semangat kepemilikan inilah yang dapat dijadikan sebagai panutan untuk mengembangkan pondok pesantren. (TSL)
Kontribur Berita: Saiful Umam, S.S.T