Peduli Sampah Ciptakan Lingkungan Sehat, Santri Hadiri Roadshow “ASRI Menyapa” Kompas Gramedia

Bagikan
Facebook
WhatsApp
Telegram

Kotabaru (MBS Yogyakarta) – Siang hari di saat sinar matahari sedang bersinar dengan teriknya, menjadi saat yang tepat untuk membakar semangat. Rabu (30/07), keempat santri SMA MBS Sleman Yogyakarta bersama teman-teman dari SMA sederajat Daerah Istimewa Yogyakarta, berkenalan dengan Akademi Sekolah Lestari (ASRI), sebuah program inisiatif dari Kompas Gramedia. Program ini merupakan rangkaian roadshow di tiga kota, yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung.

Prestasi dan dedikasi terhadap lingkungan menjadikan Mikael Amal Kareem (11 IPA 1), Rezvan Muhammad Attaya (11 IPA 1), Rasya Bagus Pamungkas (11 IPA 2), dan Athaya Zhafif Arifli (11 IPA 3) turut serta dalam aksi isu-isu berkelanjutan program ASRI, mewakili SMA MBS Sleman Yogyakarta.

Bertempat di SMA Negeri 3 Yogyakarta, lima narasumber dari berbagai lini memberikan edukasi kepada semua siswa dan guru yang hadir. Keterlibatan perguruan tinggi Universitas Multimedia Nusantara serta komunitas menjadi elemen penting dalam suksesnya program yang sedang digalakkan. Isu-isu keberlanjutan, tantangan yang sedang dihadapi mulai dari polusi udara, deforestasi, krisis air bersih, hingga kehilangan keanekaragaman hayati.

“Kehadiran ASRI menjadikan sekolah yang terundang mendapat peningkatan kualitas pendidikan yang holistik, berfokus pada karakter, keterampilan, serta menciptakan lingkungan belajar yang ramah anak dan berkelanjutan,” kata ustaz Marwadin Abdul Majid, S.Pd.Gr., sebagai pendamping santri putra saat kegiatan berlangsung.

Isu-isu keberlanjutan nyata terjadi dan perlu menjadi perhatian. Dalam data yang disampaikan ASRI melalui website resmi Asri.lestariacademy.id, Indonesia berada pada peringkat ke-26 dari 131 sebagai negara yang memiliki polusi udara terburuk (IQAir, 2022). Kondisi ini masih terlihat di kota-kota besar dan padat penduduk. Menurut World Wide Fund for Nature (2019), sebanyak 82% dari 550 sungai di Indonesia tercemar dan kritis. Termasuk data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2022 menyebutkan bahwa ada 7,2 juta ton sampah belum berhasil dikelola dengan baik dan 2,3 juta hektar hutan di Indonesia mengalami deforestasi (penebangan hutan komersial dalam skala besar).

Dukungan dari pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama dengan siswa dan guru diperlukan untuk menghadapi isu-isu krusial. Waste Management, mempelajari tentang pengelolaan sampah reduce, reuse, reycle. Physical Well-Being, untuk memahami cara hidup sehat. Nature Conversation, upaya menjaga lingkungan hidup dan adaptasi krisis iklim.

Sebagai pelajar dan santri SMA MBS Sleman Yogyakarta, Rezva Muhammad Attaya, tergerak untuk berpartisipasi aktif dalam program ASRI. “Sangat luar biasa. Ternyata selama ini kita tidak sadar pentingnya pengolahan sampah atau limbah pada lingkungan. Kita harus peduli dengan sampah karena sampah akan terus bertambah, sementara ruang di sekitar kita semakin terbatas.”

Lebih lanjut, santri kelas 11 ini menambahkan. “Mulai sekarang, lingkungan-lingkungan sekolah dan masyarakat perlu menerapkan pengolahan sampah secara mandiri.”

Athaya Zhafif Arifli pun turut memberikan kesan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi generasi muda, karena nantinya mereka akan merasakan dampak paling besar dari tantangan global saat ini, salah satunya pencemaran lingkungan.”

SMA MBS Sleman Yogyakarta menjadi salah satu perwakilan dari SMA yang berada di Kabupaten Sleman untuk datang di program ASRI. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta mengundang sebanyak 62 SMA negeri maupun swasta di wilayah DIY, yang terdiri dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, serta Kabupaten Gunung Kidul.

 

Program ASRI memberikan edukasi keberlanjutan lingkungan dan kesehatan bagi 200.000 siswa dan guru di seluruh Indonesia. Pemerataan kesadaran dan perluasan jejaring komunitas terkait isu-isu keberlanjutan dengan target 3.500 sekolah dari berbagai provinsi di Indonesia. Termasuk yang tidak kalah penting, mendukung pengembangan kualitas daerah melalui dukungan pemerintah, perguruan tinggi, tokoh, maupun komunitas daerah. Implementasi terwujud dalam proyek nyata dari siswa dan guru binaan program ASRI. Sesuai tujuannya, memberikan bekal bagi generasi muda agar siap dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Hal ini selaras untuk membentuk Generasi Emas 2045. Termasuk dukungan dari pihak pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, serta media dan internal KG Media dalam mewujudkan Gerakan Sekolah Sehat.

Bekal yang diperoleh santri SMA MBS Sleman Yogyakarta perlu diedukasikan juga kepada santri lainnya. Sehingga materi yang diperoleh dapat diterapkan untuk mengatasi isu-isu berkelanjutan di Indonesia. (YS)

 

Kontributor Berita: Marwadin Abdul Majid, S.Pd.Gr.

Foto oleh kontributor.

Leave a Reply

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru