Pesantren SMP MBS Al-Mujadihin menjadi salah satu pesantren yang memiliki sistem pelayanan sekolah yang terbaik. Di hari ketiga Raker MBS Yogyakarta. Al-Ustaz Agus Suroyo,S.Pd.I, M.Pd.I. yang menjadi pencetus pertama pelayanan terbaik hadir membagi lika-liku perjalanannya. MBS Yogyakarta kembali mendapatkan ilmu yang penting guna meningkatkan sistem pelayanannya. Seperti yang kita ketahui dalam dunia pesantren setiap orang tua yang menitipkan anaknya selalu mengalami kecemasan, gelisah, dan ingin segera mengetahui bagaimana keadaan putra/putrinya. Banyaknya keluhan, masalah dan komplen. Hal-hal tersebut kadang menjadikan profil pesantren menjadi buruk, namun dengan bijaksana beliau berhasil menemukan sebuah metode baru. Sebuah prosedur pelayanan yang beliau sebut dengan “Excellent service”. Beberapa langkah yang beliau uraikan diantaranya mencatat, mengklasifikasi, menanggapi, investigasi, solusi, memastikan pelanggan puas, dan perbaikan yang terus berkelanjutan.
Langkah pertama yang beliau jelaskan adalah dengan mencatat dan mengklasifikasi, dari sanalah akan terlihat masalah mana yang harus segera ditanggapi sehingga wali merasa suara mereka didengarkan dan mendapatkan respon. Selain menerima keluhan dan menjawab secara seponsif, pihak pesantern juga membuat layanan konsultasi langsung saat kunjungan di pondok. Layanan konsultasi ini dari pihak pesantren menjelaskan bagaimana proses putra/putrinya selama tinggal di pondok. Tidak cukup sampai disitu, beliau juga telah berhasil membuat sebuah rapor digital yang memuat nilai akademik, hafalan, pestasi dan capaian-capain putra/putrinya selama belajar.
“Jadilah mercusuar yang tinggi dan mudah di lihat orang sehingga membuat alasan kuat mengapa orang-orang ramai mendekat ke arahmu!” tegas beliau dengan semangat sebelum berakhirnya penjelasan materi.
Di sesi pertanyaan, moderator membacakan pertanyaan dari pesan lewat aplikasi whatsapp (WA). Setelah mendengar pertanyaan tersebut beliau menjawab, “MBS Yogyakarta selama ini telah hadir untuk melahirkan calon ulama-ulama, hal itu harus dijaga!”
(umamsaiful)
