PPM MBS Yogyakarta menggelar rapat kerja ke-xvii dengan tema “Menguatkan Sinergi, Meneguhkan Visi, Membangun Peradaban Islam Berkemajuan”. Rapat kerja akan berlangsung selama tiga hari di halaman sekolah putra yang dimulai pada hari ini Senin- Kamis, 1-3 Juli 2025. Dalam rapat kerja tahunan ini hadir pimpinan dan wakil pimpinan PPM MBS Yogyakarta, BPH yang diwakilkan oleh Ustaz Agus Yuliyanto, M.Pd., serta pemateri pertama Ustaz Anang Rikza Masyahadi, M.A., Ph.D. Rapat kerja ini juga diikuti oleh seluruh guru, karyawan, dan Hasbuna Business Center.
Pada sambutan pertama oleh Ustaz M. Fauzan Yakhsya, beliau menyampaikan dukungan dari ustaz dan ustazah agar rapat kerja berlangsung dengan lancar. Sambutan kedua oleh Badan Pimpinan Harian (BPH) oleh Ustaz Agus Yuliyanto. Beliau menyampaikan beberapa hal sebagai bahan evaluasi dan harapan pondok pesantren ke depan. Sebagai pelaksana harian, beliau berharap pondok pesantren lebih meningkatkan lagi pelayanan prima, santri harus bangga ketika masuk ke Perguruan Tinggi Muhammadiyah, serta harapannya kepada guru untuk menjadi guru yang kehadirannya senantiasa dinantikan oleh santri.
Sambutan ketiga sekaligus pembukaan rapat kerja oleh Ketua Pimpinan Cabang Prambanan dr. Oemar Indroyono. Beliau berpesan bahwa tantangan ke depan semakin besar, baik dari dalam maupun dari luar pondok. Oleh karena itu, segenap civitas akademika PPM MBS Yogyakarta harus meneguhkan kembali niat untuk hidup-menghidupi Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.
Kegiatan pertama dalam rapat kerja ke-xvii ini adalah materi motivasi yang diisi oleh Ustaz Anang Rikza Masyahadi, M.A., Ph.D. dengan tema Totalitas dan Loyalitas Berjuang di Pesantren. Dalam materinya Ustaz Anang menyampaikan konsep dari buku Jim Collins yang berjudul “Good to Great” serta memadukannya dengan konsep “The Toyota Way”. Berdasarkan kedua konsep ini, Ustaz Anang menyimpulkan bahwa hal mendasar untuk memajukan pondok pesantren ada pada QS. Ar-Rahman: 60, Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). (Anyelir Jingga)