Kamis 15 Mei 2025 Ekstra kurikuler wajib Tapak Suci (TS) MBS Yogyakarta mengadakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). Dibawah asuhan ustadz Rifky Zuldi sebagai pengampu TS di MBS. Kegiatan yang diikuti sebanyak 1.439 santri MBS dari kelas 7, 8. 10 dan takhasus berlangsung lancar dan sesuai dengan agenda yang telah direncanakan.
Ketua panitia UKT MBS, ustadz Fatkhul Amri Kemalsyah, S. Hum mengungkapkan bangga dan gembiranya atas antusiasme para santri dalam mengikuti UKT ini. “Kami berharap, dari kegiatan ini akan lahir pendekar-pendekar baru yang berprestasi, tidak hanya dalam bela diri tetapi juga dalam membentuk karakter tangguh dan disiplin,” ujar ustadz Amri.
Bagi santri MBS, pengalaman ini sangat berkesan. Mereka mengaku senang dapat mengikuti ujian ini sebagai bagian dari perjalanan mereka dalam menekuni seni bela diri Tapak Suci. ”Seru dan menegangkan, tapi sangat menyenangkan. Kami belajar banyak hal baru dan semakin percaya diri,” ujar salah satu peserta dengan penuh antusias. Tak hanya soal ujian fisik, UKT ini juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah. Para peserta berlatih bersama, saling mendukung, dan memotivasi satu sama lain.
Sepanjang kegiatan, para peserta menjalani berbagai tahapan ujian, mulai dari penguasaan teknik dasar, pengujian gerakan jurus, hingga ujian praktik yang menguji ketangkasan dan ketahanan fisik. Para pelatih dan juri yang bertugas dengan penuh ketelitian memastikan bahwa setiap peserta benar-benar layak untuk naik ke tingkat selanjutnya.
Ujian praktek penguasaan jurus menjadi tahapan selanjutnya yang harus di jalani, mulai dari jurus tingkat 1, 2, 3 dan 4.Sebagai puncak acara adalah dilakukan uji mental dan fisik yang dilakukan saat malam hari di alam terbuka di sekitar pondok, dibawah pengawasan pimpinan daerah Tapak Suci 03 Sleman sebagai penguji dan penilai. Bagi santri yang telah menyelesaikan tahapan demi tahapan dengan baik maka akan mendapatkan ijazah kenaikan tingkat TS.
Dengan semangat yang membara, UKT kali ini menjadi momentum penting dalam mencetak generasi pendekar muda yang tidak hanya mahir dalam bela diri, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, disiplin, dan berprestasi di berbagai bidang. Diharapkan, mereka akan terus mengasah keterampilan serta menginspirasi generasi berikutnya untuk menekuni seni bela diri yang sarat dengan nilai luhur ini.(ElMoedarries)
