Kiprah generasi muda Daerah Istimewa Yogyakarta di bidang pertanian kembali mendapat perhatian nasional lewat prestasi Arif Reksa Pambudi. Alumni Angkatan XI PPM MBS Yogyakarta asal desa Glagahombo, Pondokrejo, Tempel, Sleman, Yogyakarta ini berhasil melaju ke Grand Final Young Ambassador Agriculture 2025.
Arif adalah Co-Founder Zalac Food Indonesia. Santri kelahiran 16 Desember 2005 dikenal sebagai pelaku usaha pertanian kreatif yang sukses menembus pasar ekspor. Melalui produk olahan salak dengan berbagai varian rasa dan jenis yang ia kembangkan, mahasiswa semester 2 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta telah berhasil melakukan ekspor ke negara Asia dan Eropa.
Young Ambassador Agriculture 2025 adalah ajang nasional yang diselengarakan Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk menjaring duta muda pertanian. “Saya bangga bisa membawa nama DIY dan Sleman ke tingkat nasional,” ujar pria berkacamata itu.
Kompetisi ini diikuti lebih dari 900 peserta seluruh Indonesia dan diseleksi menjadi 50 finalis terbaik yang siap berlaga. Dari DIY, ada tiga orang yang lolos ke grand final, salah satunya adalah Arif.
Dari total peserta seleksi nasional, proses seleksi mengerucut menjadi 91 peserta, lalu 50 peserta masuk babak grand final. Akhirnya, sebanyak 26 peserta dari 12 provinsi terpilih sebagai Duta Muda Pertanian 2025. Kabupaten Sleman menjadi salah satu dari perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta yang lolos seleksi ketat tersebut.
Dalam presentasinya yang digelar pada 28 April-1 Mei di Bogor, Jawa Barat, putra sulung dari dua bersaudara pasangan Bapak Kusmiyantara dan Ibu (Almh) Mulyawinarsih memaparkan, berbagai inovasi pertanian kreatif yang ia kembangkan.
Di hadapan dewan juri nasional, Arif menawarkan berbagai produk olahan salak dengan berbagai varian rasa dan jenis, seperti keripik salak, kopi biji salak, manisan salak, dan sirup salak. Arif juga memiliki produk kemitraan dengan UKM dan Gapoktan olahan salak, serta produk olahan salak premium dengan rasa manis dan asam manis.
Zalac Food memanfaatkan salak lumut sebagai bahan utama dan mengolahnya menjadi keripik salak. Dalam produksinya, mantan ketua bidang Perkaderan PR IPM MBS Putra itu menggunakan metode vakum frying untuk menghasilkan keripik yang renyah dan manis seperti rasa buah salak asli.
Zalac Food juga berupaya untuk meningkatkan daya saing di pasar melalui digitalisasi promosi dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk diversifikasi produk salak. Ia memadukan konsep pertanian dengan ekonomi kreatif, perdagangan, dan pariwisata. Tiga kriteria utama yang diusung YAA 2025 adalah ekspor, klasterisasi, dan jaringan.
“Alhamdulillah, Terimakasih teruntuk seluruh komponen yang telah banyak memberikan supportnya kepada saya, tentunya sebuah kehormatan bagi saya bisa dipercaya menjadi Young Ambassador Agriculture 2025 Kementerian Pertanian RI, mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menjadi peserta termuda diantara para delegasi yang sangat luar biasa dari seluruh wilayah di Indonesia bukan hanya sekedar pencapaian pribadi, tapi ini merupakan bentuk nyata bahwa anak muda punya peran yang sangat penting dalam wajah baru pertanian Indonesia. Saatnya generasi muda bangkit, turun tangan, dan ambil peran!
Sebagai Duta Muda Pertanian, saya berharap bisa menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian dan menciptakan perubahan positif bagi daerah masing-masing,” harapnya penuh optimis. (ElMoedarries)