Tadarus Jama’ah, Tirakat Ala Santri MBS Meriahkan Malam 17 Agustus

Bagikan
Facebook
WhatsApp
Telegram

Santri kelas 12 PPM MBS Yogyakarta menggelar tirakatan dalam rangka menumbuhkan semangat kemerdekaan dengan mengadakan kegiatan membaca Al-Qur’an bersama di Masjid At-Tanwir malam 17 Agustus. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, di mana para santri dengan penuh kekhusyukan melantunkan ayat-ayat suci sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia.

Acara dimulai setelah shalat Isya, diawali dengan sambutan dari pembina yang mengingatkan pentingnya mengenang perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an pun mengalun merdu di dalam masjid, menambah kekhidmatan suasana malam yang penuh makna ini. Para santri mengikuti kegiatan ini dengan semangat, menyadari bahwa membaca Al-Qur’an tidak hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai refleksi diri untuk menjadi generasi yang berakhlak mulia dan cinta tanah air.

Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini, menekankan pentingnya momentum seperti ini untuk menumbuhkan semangat nasionalisme yang berakar pada spiritualitas. “Membaca Al-Qur’an bersama dalam suasana tirakatan bukan hanya untuk memperkuat iman, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan ini adalah berkah yang harus disyukuri dan dijaga. Kita sebagai generasi penerus harus selalu ingat bahwa perjuangan tidak hanya dilakukan dengan senjata, tetapi juga dengan doa dan tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai keislaman,” tuturnya. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini dapat mempererat solidaritas di antara para santri, mengajarkan pentingnya saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan menuntut ilmu dan beribadah, sehingga mereka dapat tetap istiqomah hingga lulus dan seterusnya.

Senada dengan itu, pembina kegiatan, mengungkapkan bahwa tirakatan ini diharapkan dapat menjadi tradisi yang melekat di hati para santri, sebagai sarana untuk menghayati nilai-nilai kemerdekaan dalam perspektif spiritual. “Tirakatan ini mengajarkan kepada para santri bahwa kemerdekaan adalah anugerah yang harus disyukuri melalui penguatan iman dan takwa. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen refleksi bagi kita semua, untuk terus memperjuangkan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari dengan berpegang teguh pada ajaran agama. Semangat kebersamaan dan solidaritas yang terjalin di antara santri dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi modal berharga bagi mereka untuk tetap istiqomah, baik dalam belajar maupun dalam kehidupan setelah lulus nanti,” ujarnya. Dengan kegiatan ini, diharapkan para santri dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam spiritualitas, solidaritas, dan cinta tanah air.

Kegiatan tirakatan ini kemudian dilanjutkan dengan doa bersama, memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kedamaian, persatuan, dan kesejahteraan. Suasana yang penuh kehangatan dan kekeluargaan tampak jelas saat para santri bersama-sama berdoa dan merenung, menghayati makna kemerdekaan yang sesungguhnya.

Acara ini diakhiri dengan pesan-pesan moral dari para ustadz yang mengingatkan para santri untuk terus menjaga semangat kemerdekaan, tidak hanya dalam bentuk peringatan, tetapi juga dalam tindakan nyata sehari-hari. Dengan demikian, kegiatan tirakatan ini bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat iman, ilmu, dan semangat kebangsaan terutama di kalangan santri baik dalam kehidupan pendidikan maupun dalam kehidupan bermasyarakat kelak.(IPMpa)

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru