Hari Kamis[16/5/24], ribuan santriwati berkumpul di halaman putri Kompleks PPM MBS Yogya. Mereka bersiap untuk mengikuti acara Tasyji’u Ruuhiy . Pada kesempatan kali ini, PR IPM PPM MBS Putri Yogyakarta mendatangkan pembicara hebat yang berasal dari Kota Wonosobo yaitu Ustaz Edgar Hamas. Acara Tasyji’u Ruuhiy adalah rangkaian acara tahunan yang diselenggarakan oleh PR IPM PPM MBS Putri Yogyakarta yang bertujuan untuk me-recharge jiwa muslim dalam diri santriwati serta semangat dakwah Islam.

Dengan tema ”Membangkitkan Singa Padang Pasir di Era 4.0” mengambil filosofi julukan Umar Bin Khattab sebagai seorang sahabat yang tangguh dan berani serta disegani oleh penduduk langit dan bumi atas akhlaknya. Maka diharapkan dapat membangkitkan semangat jiwa singa yang terdapat diri santriwati untuk selalu tangguh membela islam.

Edgar Hamas sedang memberi ceramah pada Tasyji Ruuhiy [Kamis, 16/5/2024]

”Wah, ini acara IPM putri, di asrama putri bersama para santriwati tapi, temanya macho,” kata author The Untold Islamic History itu. Dengan gaya bicara yang lugas dan asik Ustaz muda, Kak Edgar Hamas dapat meringkas secara epic sejarah islam serta mind blowing yang menarik rasa penasaran santriwati.

Alumni Universitas Al-Azhar ini mengatakan, “Jika di film fiksi ada plot twist maka sejarah islam para sahabat pun tak kalah ber-plot twist. Sejarah ter-epic di dunia adalah terdapat pada sejarah para sahabat Rasulullah dan sejarah umat muslim yang dengan bumbu cinta islam di dalamnya membuat sejarah menjadi terlukis indah. Of course dalam sejarah islam ada semboyan yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik maka dari itu, sangat rugi jika kita tak pernah tau bahkan tak mau tau atas sejarah yang ada.”

Di era yang semakin canggih dan maju mambawa pengaruh para kaum kafir untuk mengambil alih strategi dalam rangka merusak para generasi muda umat muslim dengan menyusupi nilai-nilai suul khuluq (akhlak yang buruk) di dalam berbagai cara tak kasat mata. Dalam pemaparannya kak Edgar mengatakan, ”kalo dahulu perang masih pakai pedang, maka sekarang ghazwatul fikroh (perang fikiran) adalah cara orang kafir untuk merusak generasi muda islam. Menyusupi nilai-nilai buruk ke dalam film, lagu, games atau bacaan sekalipun yang pada kenyataannya kita sering tertipu dan lalai.”

Kekhawatiran beliau atas eksistensi teladan umat islam yang perlahan tergantikan oleh tokoh super power heroes di dalam film fiksi barat, maka dengan melalui karya-karya bukunya, beliau berharap dapat mengenalkan lebih jauh dan dapat menjadikan para sahabat lebih dekat kepada generasi muda islam.

”Acara ini seru dan membangkitkan untuk lebih menggali sejarah Islam kita sendiri, kata Avi, ketua IPM putri.” Acara ditutup dengan pemberian cinderamata dan foto bersama.