Poskestren atau Pos Kesehatan Pesantren merupakan amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di bidang kesehatan. Melayani para santri dan warga pondok pesantren yang membutuhkan pemeriksaan dan perawatan. Poskestren MBS terbagi menjadi dua area, yaitu di asrama santri putra dan asrama putri.

Kepala Bagian Kesehatan MBS, Ustadzah Vani Anindya, Amd. Kep bertugas dengan dibantu oleh dokter serta Santri Husada. Perekrutan Santri Husada sendiri dipilih langsung oleh IPM Bagian Kesehatan.

“Santri yang terpilih menjadi Santri Husada berasal dari IPM dan dikhususkan untuk santri kelas XI. Proses perekrutannya sendiri diserahkan langsung oleh kader IPM Bagian Kesehatan pada periode kepengurusan sebelumnya,” tutur Nikhayatun Ni’mah, Ketua Santri Husada, santriwati SMA MBS Prambanan Sleman, ketika diwawancarai di ruang kerjanya.

Poskestren memiliki program-program yang menunjang untuk kesehatan warga pondok pesantren. Seperti screening kesehatan dan aksi gizi untuk para santri rutin dilaksanakan oleh Puskesmas Prambanan. Sementara itu, Santri Husada membantu dalam hal pengkondisiannya.

“Santri yang terpilih sebagai Santri Husada harus memiliki komitmen yang kuat. Kami harus sigap setiap waktu. Jika ada santri yang sakit di waktu malam hari, maka kami harus segera memberikan pertolongan dan membawanya ke poskestren untuk mendapatkan penanganan segera,” lanjut Nikha, sapaan akrab santriwati yang kini duduk di bangku kelas XI IPS III.

Secara lebih lanjut, Nikha juga menegaskan bahwa santri yang memiliki keinginan untuk bergabung dengan Santri Husada, tidak terbatas pada latar belakang jurusan MIPA. Bagi teman-teman santri yang ingin menjadi bagian dari Santri Husada tetapi berada di jurusan IPS, tetap bisa bergabung, seperti dirinya yang sudah bergabung sejak bulan Juni 2023 hingga sekarang.

Apabila ada santri yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, maka dokter atau perawat yang bertugas akan memberikan rujukan ke rumah sakit yang telah menjalin kerja sama dengan pondok, seperti RS PDHI. Poskestren sendiri juga telah memiliki layanan ambulan sehingga lebih memudahkan akomodasi ketika butuh pelayanan segera ke rumah sakit.

Sebagai wujud dari amal usaha Muhammadiyah, Poskestren MBS juga bekerja sama dengan bagian konseling At Tanwir. Jika terdapat santri yang mengalami masalah psikis, maka akan diarahkan untuk konseling di At Tanwir. Sebab masalah kesehatan santri tak selalu berkaitan dengan fisik, namun ada juga psikis. Permasalahan psikis yang dimaksud seperti kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan pondok atau mengalami kesulitan belajar.

Adanya Poskestren di pondok pesantren ini sangatlah membantu. Sehingga santri bisa segera mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang layak. Dokter dan perawatnya pun bekerja dengan profesional.

Keberadaan Poskestren MBS membuat para orang tua/ wali santri tidak perlu was-was. Jika anak mereka sakit, maka bisa segera berobat ke Poskestren secara gratis. Tentunya dengan adanya amal usaha Muhammadiyah bagian kesehatan sangat diperlukan untuk selalu siap sedia melayani warga pondok pesantren.

“Pada prinsipnya, tugas menjaga Kesehatan di pondok kita tidak bisa bekerja sendiri, tetapi juga bekerjasama dengan santri dalam banyak hal agar santri serta keluarga besar MBS sehat selalu”, tutur Ustazah Vani Anindya, A.Md Kep selaku Kepala Bagian Kesehatan MBS.(Arif Yudistira)