Kamis (18/1/2024), PPM MBS Yogya menerima kunjungan dari Lembaga Bahasa Baitul Qur’an Sragen. Sekitar pukul 08.27 Wib, rombongan dari Baitul Qur’an Sragen tiba di PPM MBS Yogya. Mereka diterima di Aula lt.2 Ki Bagus Hadikusumo PPM MBS Yogya. Tiba di Aula, mereka disambut oleh jajaran pimpinan PPM MBS yang dipimpin langsung oleh Mudir Ma’had, Ustaz Fajar Shadik.
Dalam sambutannya, Mudir Baitul Qur’an Sragen Ustaz H. Sukir M,Pd menyampaikan “Saya silaturahim ke MBS ini pertama kita ingin belajar lagi. Kedua, kita harapannya tidak hanya belajar pendidikannya, tetapi juga bisnisnya. Saya meyakini di MBS ini banyak kelebihannya, sehingga menarik orangtua untuk mendaftar ke sini. Kami intinya siap untuk belajar bersama MBS.”
Sementara itu, Ustaz Fajar Shadik dalam sambutannya menyampaikan “Ahlan Wa Sahlan di MBS. Tanggal 20 Januari 2024 nanti kita menapaki usia yang ke-16 tahun. Mari kita saling mendoakan agar kita semua sukses nantinya. Ini bukan satudi banding tetapi ini sharing informasi tentang 16 tahun yang sudah kita bangun di MBS.”
Direktur PPM MBS juga menyampaikan rasa Syukur atas kemajuan yang dicapai MBS. “Alhamdulillah, nasib MBS ini agak beda dengan Baitul Qur’an. Dari tidak punya apa-apa, alhamdulillah sekarang tanah kita sudah 16 hektar. Atas izin Allah, kita dipermudah semuanya.”
Yang berbeda, manajemen pengelolaan kita dengan pondok yang lain, kita dikelola oleh PCM. Kita ada di bawah BPP (Badan Pembina Pesantren), ada yang konsentrasi di pendidikan di bawah Direktur, sementara ada yang konsentrasi bisnis di bawah Manajer Wakaf Center. Kenapa perlu ada bisnis?, karena semangatnya kita tidak mengandalkan sepenuhnya dari SPP santri. Kita memakai sistem keuangan satu, sistem keuangan pesantren, kita juga mengembangkan sistem keuangan satu pintu dengan persetujuan Mudir.
Direktur PPM MBS Yogya juga memaparkan dari sektor kurikulum, MBS memakai konsep kurikulum keseimbangan. Mapel umum dan agama satu kesatuan. Kita memfasilitasi santri yang ingin kuliah di Timur Tengah, Negeri dan Swasta, alhamdulillah lancar.
“Dulu, kita merasa berat kuliah di Timur Tengah karena belum tahu jalannya. Sekarang ketika sudah tahu jalannya, justru malah bingung mencari anaknya”.
Setelah pemaparan dari Mudir PPM MBS Yogya usai, dilanjutkan dengan pemaparan dari Ustaz Sahman, Lc selaku Sekretaris PPM MBS Yogya yang turut mengurusi proses Muadalah dengan berbagai kampus luar negeri di Timu Tengah.
Dalam paparannya, Ustaz Sahman menuturkan bahwa kunci dari program santri ke Timur Tengah adalah bahasa. “Bahasa menjadi tantangan besar di pesantren manapun.”
Sekretaris PPM MBS Yogya mengisahkan bagaimana proses Muadalah dengan kampus di Al-Azhar Mesir. “Kalau di Mesir dokumennya 69 halaman sudah cukup, sementara kalau di Madinah bisa sampai 500 halaman.”
Ia juga menceritakan bahwa saat ini, MBS sudah menerima Muadalah dari Universitas Islam Madinah, Al Azhar serta Universitas di Lybia. “Dengan relasi yang kita miliki di luar negeri, mampu membuka peluang-peluang kerjasama dan kuliah di luar negeri.”
Ustaz Sahman menambahkan, “Saat ini saja kita baru 15 % santri dari keseluruhan santri. Misal 50% pun kita masih bisa mengusahakan mereka masuk di Universitas Timur Tengah. Karena dengan Muadalah, kita diberi kuota sebanyak-banyaknya tanpa tes, hanya saja nanti santri akan memasuki “Ma’had Lughoh”.

Acara ramah tamah dan kunjungan pun dilanjutkan dengan dialog dan tanya jawab seputar sistem Muadalah dan Strategi Peningkatan Kemampuan Bahasa Arab/ Inggris (Bilingual) di PPM MBS Yogya [Arif Yudistira]