Pondok Pesantren MBS Yogya menggelar Muntada Turats. Acara ini digelar di Kompleks PPM MBS, Masjid At-Tanwir pada hari Senin (23/10/2023).

Muntada Turats digelar sebagai forum untuk mengkaji secara intensif masalah klasik dan kontemporer yang berpijak pada kitab klasik. Dalam acara ini, nampak puluhan kitab klasik dari ulama terdahulu yang siap dipakai untuk rujukan dan pijakan saat mengkaji masalah-masalah kontemporer. Muntada Turats diikuti oleh santri kelas XI PPM MBS Yogya. Sekitar 150 santri putra hadir pada Muntada Turats kali ini.

Pada acara pembukaan Muntada Turats, ketua panitia Ustaz Muhammad Abdi Fatah, Lc menyampaikan, “Seorang yang menuntut ilmu itu akan dimudahkan jalannya ke surga, anda semua pergi ke masjid ini dalam rangka mencari ilmu, insha Allah, Allah mudahkan kita ke surga. Ia juga mengatakan, “acara ini bisa menambah pahala buat anda semua. Melalui acara ini kita bisa menuntut ilmu lebih jauh tentang kitab klasik. Dengan acara ini, sebagaimana hadis Nabi sebagai seorang penuntut ilmu, kita akan didoakan malaikat agar diampuni dosanya. Kalau pun kita nanti meninggal dalam kegiatan ini, maka kita akan dicatat meninggal dalam menuntut ilmu.”

Wadir I bidang Pendidikan hadir di Muntada Turats Senin (23/10/2023)

Ustaz M. Abdi Fattah juga menyampaikan kepada para santri “selamat mengikuti kegiatan Muntada Turats kali ini.”

Dalam sambutannya Wadir bidang Pendidikan, Ustaz Rahmat, S.Pd mengatakan, “Muntada Turats adalah bagian dari 9 keunggulan yang ada di MBS ini.” Ustaz Rahmat juga berpesan kepada para santri untuk meluruskan niat untuk mengikuti kegiatan ini. “Kegiatan ini akan memberikan bekal kepada kita sebagai umat Islam, bahwa kunci menjalani kehidupan sebagai manusia, kita dikenalkan kepada kitab klasik.”

Wadir bidang pendidikan juga mengingatkan para santri, “para santri harus memiliki bekal cukup sebagai santri MBS, kegiatan ini adalah untuk menyiapkan bekal santri agar menjadi jariyah untuk Ustaz-Ustazah maupun anda semua.”

“Semoga antum semua bisa menghimpun, membahas, dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan konsep perkataan dan perbuatan yang disandarkan pada sahabat Nabi hingga kitab-kitab yang ditulis ulama dahulu, tutur Ustaz Rahmat.

Menutup sambutannya, Wadir bidang pendidikan Ustaz Rahmat menyampaikan pesan kepada para asatidz yang mendampingi Muntada Turats, “saya berpesan kepada para asatidz agar membuka pemahaman tentang pentingnya belajar “ilmu”. Sebab masih banyak anaak-anak ditanya sedang belajar apa?, tetapi mereka tidak paham.

Kegiatan Muntada Turats ini dijadwalkan selesai pukul 15.00 wib. [Arif Yudistira]