PPM MBS Yogyakarta pada hari Sabtu-Kamis (19-24/8/2023), menggelar kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5). Kegiatan ini merupakan bagian dari internalisasi Kurikulum Merdeka. Sebagaimana yang disampaikan Ustaz Roiq, Lc, kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan santri dalam menerapkan karakter profil pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa, mandiri, berpikir kritis, dan bergotong royong.

Pada hari Senin (21/8/2023) santri MBS kembali mengadakan kegiatan sebagai follow-up kegiatan Seminar Anti Bullying dan Pelatihan Menulis Esai yang telah usai dilaksanakan (Sabtu-Ahad, 19-20/8/2023). Santri berkumpul dan mengadakan kegiatan di kelas masing-masing. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 07.00-11.00 Wib.

Dalam kegiatan ini, para santri didampingi guru kelas. Para santri diminta untuk berkelompok dan diberi tugas untuk menulis esai dan juga membuat video bertema “Anti Perundungan”.

Para santri diharapkan bisa meresapi materi anti bullying yang didapatkan dari kegiatan P-5 ini. Harapannya, santri bisa berkomitmen bersama untuk terus mengkampanyekan “anti perundungan”.

Salah seorang santri Fairuz terlihat sedang sibuk mengambil video bersama kelompoknya di kelas XD. Fairuz sedang membuat “Short Movie” berjudul Karma. Dalam pembuatan video itu, nampak tiga orang sedang membully ketika SD dan SMP. Saat mereka SMA, kini justru menjadi korban bullying. Film pendek ini mengirimkan pesan yang kuat bahwa “jangan membully orang lain, karena bisa jadi kita akan terkena karma di lain waktu”, kata Fairuz mewakili teman-temannya.

Sementara itu, di kelas lain XE, sekelompok siswa sedang membuat film yang berkisah tentang anak yang sedang di bully di kelas dan dilempari aneka barang. Si anak ini merasa murung dan sedih saat tahu teman-temannya membullynya. Salah satu perwakilan santri memberi keterangan ini adalah film pendek yang diharapkan penonton atau kita semua bisa memahami bahwa bullying itu sangat sakit dan tidak mengenakkan. Pesannya agar siswa dan kita semua bekerjasama dalam melawan bullying.

Di ruang kelas yang lain, nampak beberapa kelompok santri sedang sibuk mengetik dan membuat esai bertema anti perundungan. Ahmad Saifuddin salah satu siswa sedang membuat esai bertajuk Cerdas Berkarakter, Anti Bullying. Ahmad mengaku mendapatkan manfaat dari pelatihan dan seminar anti bullying kemaren. “Saya jadi tahu tentang cara membuat esai yang bagus sekaligus mempraktikkannya.” Ustaz Khomsa selaku wali kelas mengaku senang mendampingi anak-anak berkreasi dan menggali bakatnya.

Di kelas VII, para santri sedang sibuk untuk membuat Ecobrick. Ecobrick artinya mendaur ulang sampah plastik. Mereka berencana membuat kursi dari hasil karya mereka. Mereka terlihat sedang memotong-motong sampah plastik yang dimasukkan di botol-botol plastik bekas.

Salah satu pimpinan kelompok Muhammad Raihan Zainu mengatakan “Capek, karena harus mencari sampah plastik, atau botol. Tetapi kegiatan ini seru dan jadi merasakan manfaat mengelola sampah plastik.”

Ustazah Lisa Dwiana, S.Pd selaku Koordinator Panitia P-5 mengatakan bahwa “kegiatan ini diharapkan bisa mendokumentasikan karya anak. Untuk esai rencana mau buat buku antologi. Sementara untuk video bisa ditampilkan ke media sosial official PPM MBS Yogyakarta. [Arif Yudistira].