Hari Ahad, 23 Juli 2023, jajaran Pimpinan MBS Yogyakarta mengadakan rapat dengan Resik Plus.

Rapat berlangsung selama kurang lebih 2 jam untuk membahas strategi solutif mengatasi pengelolaan sampah di kompleks PPM MBS Yogyakarta. Rapat sudah dimulai sejak Pukul 09.00 sampai Pukul 11.00 Wib.

Rapat terbatas ini juga membahas kemungkinan-kemungkinan MBS membangun sistem pengelolaan sampah secara mandiri. Selama ini PPM MBS Yogyakarta membuang sampah di TPS Piyungan, Sleman. TPS Piyungan ditutup selama kurang lebih satu setengah bulan. TPS milik pemerintah ini selama ini sudah seperti gunung sampah yang menjadi tempat pembuangan akhir sampah dari berbagai kalangan masyarakat termasuk PPM MBS Yogyakarta.

Dalam rapat terbatas antara PPM MBS Yogyakarta dengan Resik Plus menghasilkan beberapa rencana yang akan dilakukan oleh PPM MBS Yogyakarta.

Bayu Imantoko selaku perwakilan dari Resik Plus mengatakan “sebenarnya problem pengelolaan sampah saat ini ada tiga aspek ; Pertama, regulasi. Kedua aspek pendanaan. Ketiga, sistem pengelolaan.

Resik Plus selama ini memang menjadi mitra dari kampus, lembaga pemerintah maupun MBS sendiri.

Bayu juga merespon langkah-langkah yang sudah dilakukan Resik Plus beserta masyarakat menyikapi masalah penutupan TPS Sleman. Pemilahan menurutnya adalah langkah awal dalam sistem pengelolaan sampah. Setelah pemilahan kita bisa memisahkan mana sampah yang bernilai ekonomis dan mana sampah organik. Setelah itu baru kita bisa mengelola sampah residu atau sisa yang bisa kita musnahkan dengan dibakar atau dibuang.

Ustaz Didik Riyanta selaku Wadir IV bidang kerumahtanggan juga menyatakan bahwa “PPM MBS berencana menyusun langkah strategis dan berkelanjutan mengatasi persoalan sampah. Kita menyikapi penutupan TPA di Piyungan memikirkan bagaimana sampah 1 ton yang ada di MBS setiap harinya. Kita juga akan berencana membeli alat untuk pemilahan sampah agar bisa lebih efektif dalam mengelola sampah.

Ustaz Didik menambahkan, sementara untuk sampah yang bernilai ekonomi kita jual. Sedangkan organik kita gunakan untuk sawah milik MBS. Ia juga berharap bila pengelolaan sampah di MBS sudah tertata, tahun depan MBS akan punya sistem pengelolaan sampah mandiri.

Direktur PPM MBS Ustaz Fajar Shodiq dalam rapat terbatas juga menyampaikan akan ada regulasi ke santri agar pemilahan sampah dan sistem pengelolaan sampah di MBS lebih tertata. “Setelah ini perlu ada aturan untuk santri terkait sampah ini. Perlu juga nanti ada tempat pemisahan sampah dan pemusnahan agar sampah bisa dikelola lebih baik lagi.” (Arif.Yudistira)