ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang digelar di Yogyakarta menjadi pengalaman kedua bagi Adzania Maghfira Sausan. Setelah sebelumnya, di tahun yang berbeda dara kelahiran Yogyakarta, 13 Agustus 2000 itu juga pernah merasakan pengalaman menjadi Liaison Officer (LO) dalam event International Olympiad in Informatics (IOI) 2022 yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Alumnus MBS angkatan V itu menceritakan pengalaman pertamanya sebagai Liaison Officer (LO). Bagi Fira, sapaan akrabnya, petualangannya diawali dengan mengikuti pendaftaran dan interview melalui lowongan untuk menjadi volunteer team IOI. Singkat cerita, setelah melalui beberapa tahapan tes, nasib baik menghampiri salah satu personel Sin Cos Tan, grup nasyid putri acapella MBS yang melegenda dan sarat prestasi.
Terpilih dan sukses menjadi LO untuk salah satu dari 78 negara yang mengikuti perlombaan secara offline di Yogyakarta (Hotel The Rich) yang digelar pada tanggal 7-15 Agustus 2022, menjadikan mantan bagian bahasa IPM Putri tersebut ingin kembali merasakan challenge dan experience di event-event bertaraf internasional lainnya.
Kini, mahasiswi UGM jurusan Geografi Lingkungan, kembali berhasil mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi menjadi salah satu panitia pada side event dari rangkaian acara ATF di bagian MICE (Meetings, incentives, conferences and exhibitions) yaitu SEABEF (Southeast Asian Business Event Forum) of ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Ia terpilih menjadi salah satu delegasi panitia yang berasal dari kalangan mahasiswa.
Peran mahasiswa sendiri dibutuhkan sebagai agen yang berfungsi menanamkan pemahaman kepada masyarakat Indonesia bahwa rangkaian acara ASEAN Torism Forum memiliki posisi yang penting di negera ini sekaligus momentum dongkrak pariwisata DIY dan Indonesia.
Selama masa tugasnya pada tanggal 2-5 Februari 2023 lalu, Fira bertanggung jawab menjadi seorang Liaison Officer (LO), panitia spouse program, dan note taker selama meeting berlangsung. Diantara tugasnya adalah mendampingi international speaker dari penjemputan di bandara, kegiatan di venue termasuk briefing sebelum konferensi dan pengantaran kembali ke bandara.
“Begitu saya datang, saya harus menyortir dulu data-data para delegasi yang pastinya bikin saya kaget karena orang-orang yang dateng itu beyond my expectation,” ujarnya. Pengalaman tersebut amat berkesan di benak Fira lantaran ia diberikan kesempatan untuk berkomunikasi, berdiskusi, dan saling berbagi insight dengan orang-orang yang diundang di acara tersebut.
“Saya sebenarnya kan banyak nge-company orang karena emang LO dan aku nggak nge-LO-in satu orang, tapi banyak delegasi. Yang paling memorable buat saya itu ketika mendampingi tim dari Arab Saudi namanya Adeeb, Mothana, Ash-shibli, dan Abdul Mohsen. Saya ajak mereka ke warmindo sih, terus pada suka banget. Oh ya, minta temenin ke supermarket juga buat beli indomie semua rasa buat souvenir,” katanya. Tidak hanya itu, diberikan kesempatan untuk bisa saling berkomunikasi dengan para delegasi luar negeri justru mampu membangkitkan jiwa nasionalismenya. Orang-orang yang ia dampingi tidak jarang mengagumi keindahan Indonesia dan mengulik lebih jauh tentang negara yang ia singgahi dengan bertanya pada Fira.
Berkat pengalaman tersebut, Fira sadar bahwa mahasiswa perlu juga belajar terjun langsung di luar lingkungan kampus. Menurutnya, apa yang kita pelajari di teori bisa jadi berbeda di kenyataannya karena dunia terus berputar.(ElMoedarries).