Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta memanfaatkan momentum Ramadhan sebagai peningkatan keimanan dan ketakwaan bagi santri. Oleh karena itu, MBS sebagai sekolah kader persyarikatan setiap bulan Ramadhan mengadakan kegiatan khusus bagi santri kelas empat, dan lima dengan mengadakan kegiatan Dakwah Santri.

“Kegiatan Dakwah Santri merupakan sarana bagi santri MBS untuk mewujudkan misi pesantren yang memiliki kompetensi di bidang akhlak dan kepribadian, kependidikan serta di bidang organisasi dan perjuangan Muhammadiyah,” ucap ustadz Fajar Shodiq, Direktur MBS Yogyakarta, Rabu (22/3) dalam upacara pelepasan Dakwah Santri MBS di kompleks putra.

Ustadz Fajar berharap bagi santri yang mengikuti DS agar mempunyai ghirah atau semangat berdakwah, sehingga dapat melaksanakan kegiatan atau aktifitas yang bersifat aktif (memiliki nilai dakwah) seperti mengajar dan mengelola TPA, mengisi kultum, ceramah, dan juga menjadi imam shalat.

Sementara itu, ustadz Faqihuddin, Lc, Wadir Kemakhadan yang melepas DS MBS di kompleks putri, turut menyampaikan petuahnya. Pertama, beliau berpesan agar para santri dalam berdakwah dapat mengedepankan niat yang ikhlas dalam menjalankan tugas. Kedua, ustadz Faqih berpesan agar para santri menjadikan kegiatan DS ini sebagai ajang untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat di pondok.

“Ketiga, jaga adab dan sopan santun dalam berinteraksi dengan masyarakat, hal ini penting karena sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW. “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak”. Maka, santri harus melanjutkan perjuang baginda kita. Karena ulama merupakan pewaris para Nabi. Dan santri merupakan penerus para ulama.

Jadi, santri sebagai penerus para ulama berperan penting dalam membangun atau melestarikan budaya sopan santun di masyarakat. Akhlak sopan santun harus tetap di junjung tinggi sampai kapanpun dimanapun dan kepada siapapun. Santri adalah pemuda harapan bangsa yang dapat menjaga budaya kita.

Terakhir ustadz Faqih berpesan agar para santri dapat menjaga nama baik pondok. Pada dasarnya, adab maupun tingkah laku memiliki posisi yang cukup tinggi di mata masyarakat. Seseorang akan lebih dipandang dan ditiru itu karena orang tersebut beradab dalam tingkah laku. Setiap tindak tanduknya akan diorientasikan beradab dalam bertingkah laku. Setiap tindak tanduknya akan diorientasikan untuk memanusiakan manusia dan lainnya.

Maka dari itu, perlunya bagi para santri untuk benar-benar mengimplementasikan apa yang telah dipelajari di pesantren sebagai bentuk aktualisasi diri sebagai seorang santri,”ungkap ustadz Faqih.

Terdapat 345 santri yang mengikuti Dakwah Santri periode ini yang terdiri dari 201 santriwan dan 144 santriwati kelas X dan XI yang telah lolos seleksi. Dengan rincian 24 kelompok putri, dan 28 kelompok putra. Mereka akan diterjunkan ke Ranting maupun Cabang di berbagai daerah di DIY dan Jateng selama kurang lebih satu pekan lamanya.(ElMoedarries)