Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah ke-13 dan Aisyah ke-12 DIY masih menyisakan semarak. Salah satunya dirasakan langsung oleh santri MBS yang terlibat dalam agenda tahunan tersebut.
Sebelas santriwan yang tergabung dalam grup ekstrakurikuler seni di MBS tampil menyemarakkan acara Musywil. Mereka membawakan tari khas daerah Sorong, Papua Barat yakni Tari Sajojo.
Tari Sajojo sendiri memiliki filosofi yang berarti dalam berbangsa dan bernegara, terutama dalam ber-Muhammadiyah. Tari yang awalnya dilakukan oleh lima orang putri ini membawa semangat dan keceriaan, juga menggambarkan kekompakan jika dilihat dari ragam gerak yang dimainkan.
Begitu juga dalam hidup berbangsa dan bernegara. Calon kader-kader Muhammadiyah ini diharapkan dapat bersinergi dengan kompak, semangat dan ceria dalam menegakkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Sementara itu santriwati MBS juga turut meramaikan Musywil yang dilaksanakan di Universitas Aisyah (Unesa) Yogyakarta, Sabtu (18/2/2023). Tak kurang dari 6 santriwati yang tergabung dalam grup nasyid Delvoice ini melantunkan syair-syair yang bernapaskan Islam.
Nasyid sendiri sudah menjadi salah satu media dalam menyampaikan dakwah Islam yang rahmatan lil alamin. Bahkan dipercaya telah ada sejak jaman Nabi Muhammad Saw, yang populer ialah syair Tho’laal Badru ‘alaina yang dilantunkan kaum Muslimin untuk menyambut kedatangan Nabi Muhammad saat hijrah ke Madinah.
Oleh sebab itu dalam beberapa agenda, utamanya dalam Musywil Muhammadiyah dan Aisyah ini, MBS mengirimkan santrinya untuk terlibat dalam perhelatan akbar tersebut. Hal ini sebagai salah satu misi dakwah sekaligus menghadirkan MBS agar lebih dekat dengan masyarakat. (fit)