Membantu sesama bisa dilakukan dengan berbagai cara. Penggalangan donasi gempa Turki dan Suriah yang dilakukan santri MBS mendapat respons positif dari para santri, salah satunya dilakukan oleh Hanun Sedioadi Putri. Santriwati yang sekarang duduk di kelas 8I mempunyai cara unik untuk memberikan donasinya kepada korban gempa di Turki dan Suriah.

Dara asal Klaten tersebut menjadi pusat perhatian teman-temannya saat memberikan donasinya. Teman satu kelasnya kaget, ketika Hanun mengeluarkan selembar uang kertas dari dompetnya bertuliskan 100 YUZ Turki Liras dengan gambar Mustafa Kemal Ataturk dan Buhurizade Itri untuk dimasukkan ke dalam kotak infaq gempa. Uang kertas Hanun berbeda dengan uang kertas yang biasa dilihat dan beredar di Indonesia.

Usut punya usut, selembar uang kertas Hanun itu ternyata mata uang Lira Turki yang didapat dari kakaknya saat melaksanakan ibadah umroh tahun lalu.

“Uang itu saya dapatkan dari kakak saya, kebetulan kakak saya juga alumnus MBS yang dulu pernah ikut umroh bersama keluarga besar MBS. Sampai sekarang belum terpakai, akhirnya saya donasikan saja untuk korban gempa Turki dan Suriah,“tuturnya.

Alumnus SDIT Baitussalaam ini juga menjelaskan, kegiatan penggalangan dana sudah terbiasa dilakukan di sekolahnya jika terjadi hal serupa. “Jadi anak-anak sudah terbiasa untuk aksi spontan kalau ada sesuatu mengumpulkan dana untuk kegiatan seperti ini,” tambah Hanun.

Dalam penggalangan dana ini, santri tidak ditentukan besar kecilnya uang yang akan mereka berikan. Santri diberikan kebebasan untuk menentukan besaran uang bantuan yang disumbangkan. “Kami berharap, semoga infaq dari santri MBS ini dapat bermanfaat untuk korban gempa di Turki dan Suriah,” pungkas Hanun.(ElMoedarries)