MBS Jogja Senin 7 November lalu menyelenggarakan Seminar Pemikiran dan Peradaban Islam.  Kegiatan ini adalah program Kaderisasi Ulama (PKU) ke-16 

 

Disaat kita semua merasakan minimnya kader ulama tangguh yang mumpuni dan sanggup menjawab problematika tantangan zaman, hadirnya seminar ini bak Oase dipadang pasir yang menyejukan. Selain tema-tema yang dibawakan sangat menarik, inspiratif untuk memberikan bekal pemahaman pagi para santri  juga sangat relevan menggambarkan kondisi kekiniaan kehidupan umat yang sedang menghadapi tantangan global baik yang datang dari internal maupun eksternal.

Seminar dilaksanakan didua tempat berbeda, putra dilaksanakan di masjid At-tanwir dan putri di mushola Fatimah. Dua tema yang dibahas di putra meliputi tema Ekonomi Islam yaitu; 1. Konsep Kerja Prespektif Islam: Kritik atas Konsepsi Kapitalisme Terhadap Kerja dan satu lagi mengangkat tema Digitalisasi Ekonomi dan Dampak Budaya Konsumsi Masyarakat Modern: Tinjauan Ulang dari Prespektif Konsumsi Imam Al-Syaibani.

Berbeda dengan diputra dua tema yang dibahas di putri meliputi tema ekonomi Islam Konsep Tauhid Sebagai Solusi atas Prilaku Konsumsi dan satu tema lainnya membahas Oksidetalisme dengan judul Islam Ophobia dan Problem Rasisme Epistemic

Kegiatan ini diikuti seluruh santri kelas 12 dengan pendampingan para asatidz walikelas masing-masing. Sepanjang acara berlangsung santri sangat antusias, ditambah penyajian materi yang sangat interaktif menambah semangat sampai ahir. Merekapun tak segan mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada para pemateri. Sebagai contoh diputra ada santri yang bertanya soal mengapa ketimpangan ekonomi negara maju dengan negara Islam itu sangat tajam, padahal fondasi ekonomi mereka sangat rapuh berbeda dengan umat Islam yang fondasinya sangat kuat.

Disela-sela acara, Wadir 1 bidang pendidikan berharap kegiatan ini selain bisa memberikan pengalaman berfikir ilmiah kepada para santri yang sebentar lagi akan menyelesaikan studi di pondok juga bisa memberikan bekal worldview terhadap kondisi dunia kontemporer saat ini. Beliau juga berharap agar para santri MBS baik yang akan melanjutkan studi diluar negeri atau didalam negeri nantinya tidak silau terhadap dinamika kehidupan diluar.

Al-Ustadz Ahmad Syaifulloh, Ph.D. Dan Al-Ustadz Dr. Moh. Ishom Mudin, S.Th.I., M.Ud sebagai dosen pembimbing PKU turut hadir dan membersamai jalannya workshop. Beliau berdua berkesempatan langsung menyapa dan memberikan motivasi kepada para santri dan memberikan pandangan keilmuan, sharing pengalaman dan tanggapan terhadap tema-tema yang telah dibahas.

Ustadz Syaifulloh diahir acara menekankan pentingnya kita sebagai umat Islam harus pede dan yakin bahwa sistem ekonomi terbaik adalah sistem ekonomi Islam dan kita harus bangga menjadi umat Islam karena kita diwarisi dengan sitem tata kehidupan yang terbaik. Sedang Ustadz Dr. Muh Ishom dalam kesempatan berbincang dengan Ustadz M. Taufik, Lc., M.Pd berharap kedepan kerjasama yang telah ada dengan MBS Jogja ini bisa dikembangkan lebih banyak lagi dengan UNIDA. (red)