Dalam rangka tasyakur kelulusan alumni MBS angkatan pertama yang menempuh studi di Universitas Al Azhar, IKA MBS Mesir mengadakan Akhirussanah Alumni MBS Mesir pada Jum’at (14/10/2022) di Rumah Salila Ardiyah, Bawabat Dua, Nasr City, Kairo.

Setelah empat tahun menempuh studi strata 1 ditambah satu tahun kelas bahasa pra kuliah, akhirnya alumni MBS Yogyakarta angkatan pertama yang kuliah di Universitas Al Azhar Kairo, lulus dengan husnul khatimah bahkan beberapa mendapat nilai Jayyid Jiddan atau bagus sekali.

Akhirussanah tahun ini menjadi momen spesial karena kali pertama diadakan, dan memberi arti tersendiri dengan datangnya tokoh persyarikatan secara virtual, diantaranya adalah; Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si., Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si., dan Penasehat PPM MBS Yogyakarta, Prof. Amien Rais, M.A.

Acara dimulai pada pukul 5 sore, diawali dengan mendengarkan sambutan dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, mengingatkan pentingnya meningkatkan kualitas para kader muhammadiyah yang sedang menimba ilmu di timur tengah “Era baru sekarang memerlukan kader-kader yang pandangan nya yang melintas batas, Muhammadiyah banyak tantangan nya saat ini, kami harapkan juga bahwa para kader yang sedang menimba ilmu di al azhar dan di tempat-tempat lain, agar bagi mereka yang pulang ke tanah air nanti menjadi kader-kader yang ulul albab, kader-kader yang berkualitas dalam menggerakkan persyarikatan Muhammadiyah yang lebih di dinamis, progresif dan lebih berkemajuan. “

Selain itu, lanjut Haedar, kader muhammadiyah alumni timur tengah harus memiliki relasi yang luas, melintas batas, progresif dan dinamis, agar nanti ketika pulang mampu menyebar risalah islam berkemajuan.

“Saya percaya dari disiplin ilmu yang dipelajari di bumi Mesir para kader Muhammadiyah, terlebih yang aktif menjadi pimpinan PCIM maupun PCIA juga menjadi kader-kader yang punya kemampuan perspektif atau wawasan dan berbagai relasi yang lebih inklusif, lebih progresif dan dinamis. Sehingga ketika pulang ke tanah air, kader-kader Muhammadiyah itu mampu menebar pemikiran islam berkemajuan yang sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar prof haedar.

Senada dengan itu Prof Amien Rais, Penasehat PPM MBS, memberi nasehat kepada alumni al azhar, bahwa beberapa tahun di mesir menjadi thalibul ilmi adalah momen istimewa, hanya segelintir orang yang bisa merasakannya, walaupun memang tak bisa dipungkiri bahwa kairo juga termasuk ibu kota metropolitan yang punya pengaruh tersendiri.

“Kalian yang berada di mesir sesungguhnya memilki kesempatan emas untuk meraup samudera ilmu yang sangat luas, selama masih disana gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, baca buku itu sebanyak-banyaknya, saya sendiri punya pengalaman yang indah waktu masih muda walaupun hanya satu tahun di kairo, memberi makna dan pemahaman yang lebih bagi saya soal pengetahun dan wawasan keislaman, walau memang kairo itu juga kota metropolitan, tidak menjadi aral bagi kita untuk berwawasan luas dan menglobal, jangan sampai pulang dari sana justru sebaliknya” tutur prof amien.

Pembicara ketiga, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Fathurrahman Kamal, juga menegaskan bahwa mesir yang menjadi ka’bah ilmu, pusat nya studi islam, seharusnya mampu menjadikan tahlibul ilmi didalamnya bersungguh sungguh dalam mencari ilmu dan hikmah para ulama, karena fase di mesir adalah momentum emas u ntuk meraih semua itu.

“Saya sangat yakin bahwa masa di mesir ini adalah kesempatan yang paling baik dalam episode kehidupan ikhwah sekalian, dan karunia ini tidak akan di berikan kecuali kepada orang orang yang dipilih oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, karenanya saya berpesan pada ikhwah sekalian hidupkan hari hari antum dengan ber mulazamah pada masyaikh azhar, para ulama dan guru-guru yang mulia disana, tatalah qalbu, pertajam akal, dan juga memperbaiki akhlak, agar menjadi insan kariman” kata ustadz Fathur.

Disamping mendengarakan taujihat wal irsyadat dari para tokoh persyarikatan, acara ini juga diselingi pemberian tuhfah untuk masing masing alumni berupa ucapan selamat dalam bentuk selongsong, persis seperti wisuda di pondok tercinta.

Acara dilanjutkan dengan makan bersama dan ramah tamah, pesan dan kesan bagi wisudawan wisudawati setelah menempuh pendidikan lima tahun di al azhar, diantara alumni yang lulus tahun ini adalah

Mouhan Akhyar Kho’ad – Fakultas Syari’ah Islamiyyah

Tegar Shalahuddin Ruhutama – Fakultas Syari’ah Islamiyyah

Puji Fauziah Kusumahhakim – Fakultas Ushuluddin

Faradizka Angelita – Fakultas Syari’ah Islamiyyah

Lathfifah Firyal Syaiful Ahmad – Fakultas Ushuluddin

Acara ini juga menjadi puncak acara dari rangkaian kegiatan Milad 5 tahun IKA MBS Mesir yang di mulai sejak dari awal september lalu, sekaligus menjadi agenda wada’an bagi alumni yang akan pulang ke tanah air dalam waktu dekat, rencananya kegiatan seperti akan menjadi agenda rutin tahunan dan persembahan terakhir untuk alumni yang lulus, selamat untuk alumni MBS Yogyakarta yang selesai menempuh pendidikan sarjana di Universiktas Al Azhar Kairo, semoga apa yang di dapat dari kalam para ulama dan berbagai hikmah kehidupah di bumi kinanah bisa menjadi ibrah untuk melangkah di episode selanjutnya, Tahniah wabarakallah.(Renaldi Sheva Perdana)