Sebut saja Rafid Faruq Nugroho, merupakan buah hati dari pasangan Bapak Bejo Agung Nugroho dan Ibu Lufi Mita Riwayati ini sejak SMP sudah tertarik dengan mata pelajaran eksakta, terutama Biologi. Dari mata pelajaran Biologi itulah, Rafid Faruq Nugroho, biasa disapa Rafid, santri MBS kelas XI MIPA 3 SMA MBS, berhasil juara dan menjadi satu-satunya wakil Kabupaten Sleman yang berhasil maju ke tingkat Nasional Olimpiade Sains Nasional (OSN) Biologi tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaksanakan bulan Agustus 2022. Tapi, eits, bukan cuma jago di akademik lho, doi juga masuk halaqoh tahfidz khusus dan telah mengantongi 15 juz hafalannya, mumtaz!

Cowok kelahiran Semarang, 6 Maret 2006 ini memang terkenal getol belajar dan memanfaatkan waktu luang untuk menambah dan murojaah hafalan Alquran. So, tidak berlebihan jika usahanya menjadi hafidz qur’an kian mendekati kenyataan. Pada kesempatan itu Rafid menceritakan tentang perasaan senang dan bangganya bisa meraih prestasi dalam kompetisi tersebut.

“Ya senang sekali, apalagi waktu pengumuman, gak nyangka kalau bisa maju ke tingkat nasional. Apalagi jadi satu-satunya wakil Sleman, bisa memberikan yang terbaik, untuk sekolah dan juga untuk kedua orangtua,”katanya.

Ketika disinggung tentang apa sisi menariknya dari sains, khususnya Biologi, pemilik akun ig @faruqn_ ini menyatakan bahwa dari segi manfaatnya bisa membuat peradaban lebih maju dan modern.”Yang menariknya, bagi saya dari segi manfaatnya, karena manfaat sains sudah terbukti bisa membuat peradaban lebih maju. Menjadi lebih modern, lebih memudahkan bagi manusia untuk melakukan segala sesuatu, bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,”katanya.

Cowok berkacamata ini menyebut, tentang persiapan-persiapan yang dilakukan menjelang lomba sehingga dapat meraih juara.”Pastinya belajar, banyak membaca, cari referensi di perpustakaan, banyak latihan soal dengan berbagai macam variannya dan selalu bertanya dengan ustadz atau ustadzah pengampu,”ujarnya.

Rafid menambahkan, tentang dukungan dari pihak sekolah dan orangtua atas kiprahnya di ajang OSN Biologi. “Kalau dari keluarga ya jelas mendukung dan memotivasi. Kalau dari sekolah ya memberikan pelatihan dan fasilitas. Untuk teman-teman banyak juga yang mensupport,”terangnya.

Selanjutnya Rafid menyampaikan tentang kendala-kendala yang dihadapi saat mengikuti lomba. “Ya, kalau menemukan satu soal sulit dan konsepnya belum tahu dan pengembangannya masih sangat jauh, jadi ya saya masih bingung,”ujarnya.

Selanjutnya Rafid menambahkan tentang tips-tips belajar Biologi agar lebih mudah. “Kalau untuk belajar Biologi dan sains lainnya, menurut saya paling mudah kalau belajar dari banyak buku referensi penunjang, tapi kita juga harus banyak latihan juga, “katanya.

Ketika disinggung tentang apa harapan ke depan seorang Rafid bisa menjuarai Olimpiade lebih banyak lagi terutama yang level nasional, bahkan tingkat internasional.”Pokoknya ya bisa menjuarai olimpiade lebih banyak lagi terutama yang level nasional dapat emas, bahkan tingkat internasional,” ungkap santri yang punya cita-cita masuk Universitas di Singapura tersebut.

Selanjutnya, santri yang mengidolakan Syeikh Sa’ad Al Ghomidiy ini berpesan kepada teman-teman untuk bisa mengembangkan bakat dan minatnya sendiri, agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga, sekolah dan bangsa. “Ya, untuk mengembangkan bakat dan minatnya sendiri, agar dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga, sekolah dan bangsa,”ujarnya. (ElMoedarries)