Bergerak bersama menghasilkan kemajuan yang nyata, demikian filosofi yang diharapkan dalam lokakarya ke-7 Pendidikan Guru Penggerak angkatan 3 Kabupaten Sleman D.I.Yogyakarta pada Hari Sabtu, tanggal 14 Mei 2022 di Hotel Syahid Raya Babarsari Sleman. Sebanyak 98 sekolah dari jenjang TK hingga SMA se kabupaten Sleman ikut ambil bagian dalam acara bertajuk Festival Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak ini.
Calon guru peggerak dari 98 sekolah yang terlibat dalam lokakarya tersebut diberi kesempatan untuk memamerkan hasil belajarnya. Hasil karya tersebut berupa laporan-laporan aksi nyata mereka dengan berbagai media seperti poster, banner, bukti karya dan produk belajar siswa, presentasi, dan lain sebagianya yang di display dalam stand-stand pameran secara berkelompok se kapanewon-kapanewon yang ada di Kabupaten Sleman. Lokakarya ini dihadiri Bupati Sleman, Ibu Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo dan beberapa perwakilan Dinas dari Disdikpora, Balaidikmen, Dinas pendidikan Kab. Sleman dan Kepala Sekolah CGP masing-masing.
SMA MBS Sleman Yogyakarta bersama 5 sekolah lain yaitu SMA N 1 Kalasan, SMP N 1 Prambanan, SDN Delegan 1, SDN Candisari, dan SDN Bleber tergabung dalam kelompok sekapanewon Prambanan mendapat bagian memamerkan hasil Aksi Nyata Modul 1 Filosofi Pendidikan Indonesia, yang terdiri dari 4 sub bab, yaitu 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara; 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak; 1.3 Visi Guru Peggerak; dan 1.4 Budaya Positif.
Ustadzah Kusworo Rini Handayani, S.S. guru Bahasa Indonesia SMA MBS adalah salah satu guru yang lolos seleksi mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 ini. Mengusung aksi nyata unggulannya untuk penerapan modul 3.3 Program Sekolah yang Berdampak pada Murid bertajuk CERDAS BERPENA_ Cerita Dakwah Santri Berhikmah Penuh Amanat, dengan membawa produk hasil karya siswa Buku Antologi Cerpen kelas 11. Satu-satunya produk karya siswa dengan tulisan tangan asli dari siswa penuh dalam 1 buku dan penjilidan buku yang murni buatan tangan. Karya santri MBS ini mendapat apresiasi tinggi dari para pengunjung stan kapanewon Prambanan.
Ustadzah Kusworo berharap, para CGP ini akan menggetoktularkan apa yang dimilikinya, tidak hanya kepada sekolahnya, tetapi juga kepada sekolah lainnya yang belum ada CGP ataupun mengikuti Program Sekolah Penggerak.
“Saya berharap program ini akan melahirkan pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar juga menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid. Sehingga mampu membawa kebangkitan dan kemajuan pendidikan di kabupaten Sleman, “jelasnya. (red)
Comments are closed.