Divisi Studi Lanjut Timur Tengah, Mudahkan Jalan Para Santri Menuju Pendidikan di Timur Tengah

Bagikan
Facebook
WhatsApp
Telegram

Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman Yogyakarta mempunyai program menarik untuk mempersiapkan santri-santrinya agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Timur Tengah, yaitu Dauroh Tahfidz dan Bahasa Arab.

Program ini telah bergulir sejak empat tahun lalu. Dauroh Tahfidz dan Bahasa Arab diperuntukan bagi santri akhir atau kelas 12 yang berkeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan menargetkan universitas ternama di Timur Tengah.

Santri dapat mengikuti program ini setelah lulus ujian nasional. Sekitar 2-3 bulan, secara intens santri akan dibimbing untuk menambah hafalan Alquran dan memperkaya kemampuan berbahasa arab. Tidak hanya itu, santri juga dibimbing memahami berbagai hal yang dapat mempermudah masuk ke universitas di Timur Tengah.

Dauroh Tahfidz dan Bahasa Arab yang sekarang berada dibawah divisi studi lanjut Timur Tengah ini telah merumuskan kurikulum khusus dalam rangka meningkatkan kemampuan bahasa arab dan tahfidz santri. Di usianya yang masih seumur jagung, sub divisi dari Tim Prestasi yang digawangi ustadz Raihan dan ustadz Roid Umami, Lc ini telah berhasil mengantarkan santri MBS ke beberapa perguruan tinggi ternama di Timur Tengah. Untuk tahun ini, tercatat ada 36 santriwan dan santriwati MBS yang lolos seleksi perguruan tinggi di Timur Tengah.

Dari 36 santri yang lolos tes, 16 santri diterima di Sudan, 19 santri di Mesir dan sisanya di Maroko. Dari 16 santri yang diterima di Sudan, 5 diantaranya juga lolos seleksi di Mesir. Melihat peningkatan jumlah santri yang diterima di timur tengah semakin signifikan, ini menandakan animo santri untuk menimba ilmu di Timur Tengah semakin banyak. Hal itu menjadi alasan logis dibentuknya divisi studi lanjut Timur Tengah.

“Kami telah merancang kurikulum dan modul khusus untuk peningkatan bahasa arab dan tahfidz. Dua komponen itu kami anggap paling penting, dimana santri yang akan lanjut ke Timur Tengah pasti akan dilihat kapasitas dan kemampuannya dalam berbahasa arab. Terutama dalam percakapan, kaidah, ilmu alat dan juga pemakaian mufrodat.” kata ustad Roid.

Sedangkan untuk tahfidz, alhamdulillah MBS salah satu pondok yang mewajibkan santrinya untuk menghafalkan Alquran minimal 5 juz. Sementara itu syarat ke Timur Tengah hanya 2 juz. Ustadz Roid menambahkan, divisi studi lanjut Timur Tengah juga selalu update terkait dengan berbagai informasi yang berkaitan dengan pembukaan pendaftaran di Timur Tengah. Seperti beberapa universitas di Arab Saudi, Dubai, Yordania, Libanon dan Libya.

Adapun untuk program ke depan  mekanisme dauroh bahasa arab dan tahfidz ada sedikit perubahan, tidak hanya ketika kelas 12 saja. Insya allah kita mulai dari kelas 10, 11 dan 12. Artinya santri yang dari awal berminat akan melanjutkan studi ke Timur Tengah sudah ada bimbingan selama 3 tahun. Harapannya ketika mereka mengikuti prosesi ujian seleksi mereka benar-benar telah siap, dan kemungkinan lolos jadi lebih besar, tutur ustadz alumni Al Azhar ini penuh semangat.

Ditemui secara terpisah, ustadz Roiq, Lc sangat bersyukur dan mendoakan yang terbaik buat santri yang telah lolos seleksi Timur Tengah. Pengasuh dan Kepala Sekolah SMA MBS ini berharap anak-anak dapat memanfaatkan kesempatan belajar di luar negeri dengan sebaik-baiknya. Yang terpenting dapat memberikan kontribusi positif dan menginspirasi  dimanapun berada. Dan untuk adik-adik kelas, semoga prestasi ini bisa menular menjadi virus positif sehingga bisa terinspirasi dan mengikuti jejak langkah kakak kelasnya.

Sementara itu, salah satu santri yang diterima di Universitas Al Azhar, Mesir dan juga di International University of Africa, Sudan, Renaldhi Sheva Perdana mengaku sangat terbantu dengan adanya dauroh ini. Alhamdulillah dengan adanya divisi studi lanjut Timur Tengah ini sekarang kita dipermudah untuk belajar dalam menghadapi ujian seleksi ke Timur Tengah. Materi-materi yang diajarkan sangat mudah dipahami karena memiliki cara dan rumus tersendiri. Terlebih diajarkan oleh para pengajar yang berkompeten dan qualified.

Saya bersyukur sekali bisa sampai di posisi saat ini. Insya allah bimbingan seperti ini sangat berguna bagi santri yang berminat menimba ilmu di Universitas Al Azhar Kairo, maupun ke Perguruan Tinggi Timur Tengah lainnya, tutup santriwan asal kota lumpia ini. (ElMoedarries)

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru