Keikutsertaan santri MBS mengikuti muqobalah atau seleksi tes masuk di Universitas Islam Madinah untuk yang kesekian kalinya menjadi nilai lebih bagi pondok pesantren MBS. Pasalnya, pondok pesantren kebanggaan warga Muhammadiyah ini tergolong masih sangat belia. Di usianya yang masih seumur jagung, MBS sudah mampu mengantarkan alumninya untuk bisa menimba ilmu di beberapa perguruan tinggi di timur tengah, diantaranya Universitas Islam Madinah.
Kali ini adalah Renaldi Seva Perdana, santriwan kelas akhir mencoba peruntungannya mengikuti tes seleksi di Universitas Islam Madinah. Berangkat bersama rombongan umroh keluarga besar MBS, santri asal kota lumpia ini optimis menyusul tiga kakak kelasnya yang sudah lebih dulu diterima di UIM. Meskipun terbilang cukup sulit untuk bisa lolos seleksi, namun tidak menyurutkan niat santri yang bercita-cita menjadi ahli fiqih ini. Berbicara masalah peluang, setiap peserta memiliki peluang yang sama untuk diterima. Kedatangan saya langsung kesini menjadi bukti keseriusan saya untuk bisa melihat dan bertemu langsung dengan para masayikh penguji, tegasnya.
Seperti diketahui, pesantren MBS hampir tiap tahun mengirimkan santri-santrinya untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi di beberapa universitas ternama di timur tengah. Ditanya tentang resep keberhasilan pesantrennya, direktur MBS, ustadz Fajar Shadik sedikit berbagi cerita.
Selain dari pendidikan, beliau menilai bahwa pengarahan dan perhatian pihak pesantren terhadap para santri yang hendak mengikuti dauroh muqobalah sebagai salah satu pendorong keberhasilan. Selain itu, tambah beliau, MBS juga aktif menyambangi beberapa Universitas timur tengah dalam rangka kerjasama MoU dalam bidang pendidikan. Diantaranya dalam bentuk mu’adalah dan pemberian kuota, seperti yang belum lama ini dilakukan di Universitas Islam Sudan, Al Azhar Kairo dan Universitas Islam Madinah.
“Harapan kami adalah agar mereka bisa kembali dengan membawa disiplin ilmu yang berbeda-beda. Ada yang ahli di bidang fiqih, dakwah, aqidah, bahasa dan seterusnya. Namun, harapan terbesar kami tentu saja adalah agar mereka bisa memberikan faedah dan manfaat bagi persyarikatan dan kaum muslimin, tutup beliau. Harapan Ustadz Fajar tentu saja menjadi harapan kaum muslimin semuanya, mudah-mudahan terealisasi. (ElMoedarries)
Comments are closed.