Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman Yogyakarta menjadi salah satu pesantren di Indonesia yang tunjuk sebagai pilot project penerapan standar aplikasi sistem akuntansi pesantren Indonesia. Bersama 46 Pesantren lain dari seluruh Indonesia, MBS menjadi satu-satunya perwakilan pesantren dari Yogyakarta. Penerapan sistem aplikasi ini difasilitasi oleh Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Standar Akuntansi Keuangan diberlakukan dibeberapa pesantren yang telah memiliki kesiapan dalam hal komitmen dan unit-unit usaha yang sudah berjalan. Kegiatan sosialisasi Standar aplikasi dilaksanakan di hotel Mercure Jakarta berlangsung selama 2 hari tanggal 18-19 Juli 2019.
Selain diikuti oleh perwakilan pesantren dari seluruh Indonesia, kegiatan juga menghadirkan perwakilan Ikatan Akuntan dari setiap Provinsi. Nantinya dalam pelaksanaan penerapan aplikasi, pesantren akan didampingi oleh perwakilan IAI dari masing-masing provinsi. PPM MBS Sleman Yogyakarta diwakili oleh Bendahara Umum Ustadz Odjie Samroji sebagai penanggungjawab pengelolaan keuangan. IAI DIY mengutus Dr. Rizal Yaya, M.Sc., Ph.D, Ak, CA sebagai pendamping yang akan turut mendampingi implementasi di MBS.
Ketua Ikatan Akuntansi Kompertan Akuntan Syariah Drs. M. Yusuf Wibisana, M.Ec, CPA dalam sambutannya menyampaikan harapan agar aplikasi ini bisa di implementasikan dipesantren seluruh Indonesia. Dibutuhkan komitmen kuat dari pimpinan tertinggi pesantren agar sistem keuangan bisa dikelola dengan baik. Nantinya sistem aplikasi ini akan memudahkan pihak pesantren untuk menyajikan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggunjawaban pengelolaan sumber daya yang dipercayakan.
Pimpinan Pesantren harus menjaga komitmen memaksimalkan penerapan aplikasi ini, pendataan aset pesantren, pengukuran nilai aset, hingga pengukuran liabilitas pesantren harus dilakukan. Jika ini dilakukan, pesantren akan menjadi lembaga yang memiliki akuntabilitas baik.
Sebagai salah satu pondok pesantren yang sedang berkembang, PPM MBS memiliki komitmen tinggi dalam penataan di semua bidang, salah satunya penataan sistem keuangan pesantren. Berbagai program trobosan yang telah dilakukan, didukung dengan sistem layanan non tunai bagi santri di semua unit-unit ekonomi yang ada. Bendahara MBS ustadz Odjie menyampaikan rasa syukur atas amanah yang diberikan Bank Indonesia dalam penerapan aplikasi ini. “Alhamdulillah, kesempatan menjadi pilot project dalam penerapan standar aplikasi sistem akuntansi ini akan sangat membantu kami memudahkan penataan dan pengelolaan keuangan pesantren menjadi lebih baik” ujarnya.
Perwakilan IAI dari DIY Dr. Rizal Yaya, M.Sc., Ph.D, Ak, CA ditunjuk sebagai pendamping MBS dalam program ini mengaku bersyukur dan berharap PPM MBS bisa memberi teladan dalam hal akuntabilitas dan transparansi di lingkungan pondok pesantren sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik dan sebagai implementasi dari predikat modern yang disandang PPM MBS.
Oleh : Ustadz Odjie Samrojie, SE.