Fenomena perayaan kelulusan pelajar zaman sekarang dengan aksi corat coret baju seragam, konvoi motor dengan knalpot super berisik ditambah pesta miras dan narkoba, menjadi tradisi tahunan yang tidak bisa dibendung  keberadaannya. Cara lawas, primitif, jahiliyah dan cenderung mengarah kepada perbuatan tabdzir ini seolah-olah menegaskan bahwasannya tidak afdhol kalau lulus tidak ikut corat-coret baju. Bagi sebagian besar pelajar tindakan tersebut masih dikatakan sebagai hal yang wajar, lumrah dan harap dimaklumi karena begitulah darah muda katanya.

Namun demikian, tidak semua anak yang menyandang status sebagai pelajar ini juga mengamini dan mengikuti aksi yang tidak ada manfaatnya ini, istilah jawa mengatakan ‘kebo melu seton’. Termasuk di dalamnya  santri MBS angkatan ke-5 dalam menyikapi dan mensyukuri kelulusannya. Membawa spirit “Berbaris Dalam Dakwah Berpeluk Dalam Ukhuwah”, santriwati MBS yang dimotori ukhti Sukma Anindita berbagi kegembiraan kepada warga masyarakat Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo dengan menggelar aksi simpatik Bakti Sosial dan Tabligh Akbar. ‘Kegiatan ini kita lakukan dalam rangka kesyukuran kelulusan kami. Acara ini merupakan agenda terakhir rangkaian acara akhirussanah kelas VI PPM MBS Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018. Kami berharap dari kegiatan ini mampu meningkatkan jiwa sosial, membangun solidaritas serta mempererat tali ukhuwah kepada masyarakat dan merupakan bukti pengamalan nyata atas ilmu yang telah diperoleh dari pondok, terang santriwati asal Pekalongan ini.

Kegiatan baksos ini diawali dengan launching kegiatan ekstrakulikuler baru SD Muhammadiyah Ngentak yaitu qiro’ah dan program tahfidz alqur’an. Acara yang dipusatkan di halaman sekolah SD Muhammadiyah Ngentak ini resmi dibuka pada pukul 09.15 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan tabligh akbar dengan pembicara ustadz Sahman, Lc. Pasar murah, menandai aktivitas jual beli paket sembako dan pakaian pantas pakai dimulai. Warga yang telah mendapatkan kupon merangsek maju menuju ke lokasi pembagian sembako murah. Kegiatan bakti sosial ini ditutup dengan serah terima barang dan pemberian uang donasi kepada perwakilan warga masyarakat dusun Ngentak. Melalui kegiatan bakti sosial ini, santriwati MBS ingin berpesan kepada seluruh anak Indonesia yang ngakunya sebagai pelajar ini dengan mengajak mereka untuk meng upgrade dan meng update, merubah kebiasaan jahiliyah  mereka dalam merayakan kelulusannya dengan memperbaruinya menjadi kegiatan yang penuh manfaat dan mendidik. Menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami, santriwati lulusan MBS ini hendak mengatakan, ini lho cara kekinian anak zaman now rayakan kelulusan.

1 reply

Comments are closed.