Ketua Lembaga Perlindungan Anak DIY Ibu DR. Sari Murti Widyastuti bersama Ustadz Agus Yuliyanto, S. Pd Kepala Sekolah SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta menjadi narasumber di program acara Dimensi RRI PRO 1 Yogyakarta. Program acara RRI Yogyakarta pada hari rabu, 7 februari yang disiarkan langsung mulai pukul 08.00-09.00 ini mengusung tema ‘Pendidikan karakter, Belajar dari kasus guru Budi di Sampang’. Dipandu oleh Mbak Prima yang membawakan acara pada pagi itu membuat program acara yang dinanti-nanti praktisi pendidikan ini berlangsung menarik. Ustadz Agus mengawali perbincangan dengan mengungkapkan keprihatinannya dengan kasus guru Budi yang terjadi di Sampang. Seorang guru yang seharusnya mendapatkan tempat terbaik di hati siswa justru malah mendapatkan perlakuan yang tidak sewajarnya. Sedangkan siswa atau dalam bahasa arab disebut tholib (peminta) kemudian maqam yang lebih tinggi lagi jadi seorang murid (yang berkeinginan) seharusnya menghormati dan menempatkannya di tempat yang terbaik. Selain itu ustadz agus juga memberikan keunggulan dan kelebihan model sekolah dengan sistem boarding atau pesantren yang dinilai mampu memberikan solusi konkrit atas keresahan dan kegelisahan orang tua dengan perilaku anak zaman now. Beliau mengungkapkan konsep pendidikan sistem boarding ala pesantren merupakan model pendidikan yang paling baik, karena disana anak-anak terpantau selama 24 jam kegiatannya. Dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi, rutinitas harian mereka menjadi kurikulum yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Kehidupan anak di asrama bisa dikatakan steril tidak terkontaminasi dengan lingkungan di sekitarnya yang punya pengaruh besar terhadap perilaku dan kepribadian anak. Menambahkan penjelasannya, ustadz agus yang juga menjadi ketua majelis attanwir MBS lagi-lagi menyebutkan keunggulan sistem sekolah boarding dengan memberikan beberapa contoh riil yang ada di MBS. Kebiasaan mengucap salam dan bersalaman di pagi hari dengan asatidz (guru) sebelum masuk kelas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan karakter anak. Ini salah satu contoh penanaman akhlak yang diterapkan di MBS, dan hasilnya alhamdulillah setiap bertemu dengan guru, anak-anak secara otomatis mengucapkan salam dan menjabat tangan gurunya. Dialog interaktif ini juga melibatkan DR. Sari Murti Widyastuti, beliau dalam kapasitasnya sebagai ketua Komite Perlindungan Anak juga menyampaikan keprihatinannya yang sangat mendalam atas tragedi memilukan yang terjadi terhadap seorang Guru Budi di Sampang. Beliau menyorot krisis moral yang semakin masif  terjadi pada anak-anak yang terjadi akhir-akhir ini, terutama anak-anak usia sekolah. Dialog interaktif ini juga memberikan kesempatan tanya jawab kepada penelepon dari luar yang ingin memberikan pertanyaan ataupun masukan kaitannya dengan penanaman pendidikan karakter di kalangan siswa.

1 reply

Comments are closed.