IHT Hari Kedua: PPM MBS Yogyakarta Teguhkan Ruh Perjuangan dan Ideologi Muhammadiyah

WhatsApp
Telegram
Facebook

YogyakartaIn House Training (IHT) merupakan salah satu program prioritas PPM MBS Yogyakarta yang bertujuan untuk meningkatkan dan menguatkan mutu pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa, 15-16 Desember 2025. IHT diikuti oleh seluruh guru, karyawan tenaga kependidikan, pembina dan Hasbuna Business Center. Pada hari pertama, kegiatan terbagi menjadi dua agenda di tempat berbeda. Agenda pertama adalah In House Training untuk karyawan bagian kerumahtanggaan yang berlangsung di ruang Aula Ki Hadi Bagus Kusumo. Sedangkan agenda kedua In House Training untuk guru, karyawan, tenaga kependidikan dan pembina yang berlangsung di Masjid A.R. Fachruddin. Kegiatan difokuskan pada rangkaian workshop dengan menghadirkan dua narasumber, yakni Ustaz Drs. Miftahul Jinan, M.Pd.I., LCPC dan Ibu Dr. Norma Sari, S.H. M. Hum. Para peserta mendapatkan penguatan kompetensi melalui pemaparan materi dan diskusi interaktif.

In House Training hari kedua diisi dengan seminar penguatan ruh perjuangan dan ideologi Muhammadiyah. Acara diawali dengan pembukaan oleh MC, ustaz Saiful Umam, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz M. Fauzan Yakhsya, S.Hum. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa dalam rangka penguatan khidmat di MBS perlu terus dimantapkan dan dimatangkan agar dapat mendatangkan keberkahan. Seluruh aktivitas hendaknya diniatkan sebagai ibadah agar mendatangkan pahala dan keberkahan. Beliau juga mengajak seluruh civitas akademika PPM MBS Yogyakarta untuk senantiasa menjaga hati, lisan, perbuatan, dan tingkah laku agar tidak menghalangi datangnya keberkahan tersebut.

Narasumber pertama, Bapak Dr. H. Khoiruddin Bashori, M.Si., menyampaikan materi tentang ruh perjuangan di pondok pesantren dengan merujuk pada beberapa ayat Al-Qur’an. Q.S. Al-Qashash ayat 77 menegaskan pentingnya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, sementara Q.S. Al-Qashash ayat 26 menekankan kriteria kepemimpinan yang amanah, berintegritas, dan berkapabilitas. Q.S. Al-Baqarah ayat 112 mengajarkan keikhlasan dan amal saleh sebagai jalan kebahagiaan hakiki, sedangkan Q.S. Ar-Rum ayat 21 memandang institusi sebagai keluarga yang harus dibangun dengan sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Beliau juga memaparkan empat pilar ruh perjuangan pesantren, yakni komunikasi efektif dan beretika, upaya mewujudkan kepuasan seluruh komponen pesantren, menutup peluang terjadinya ketidakjelasan, serta komitmen kuat terhadap amanah dan nilai perjuangan. Keempat pilar ini menjadi pondasi terciptanya lingkungan kerja yang harmonis dan berkelanjutan.

Narasumber kedua, Ustaz H. Muhammad Isnawan, SE., MPH, mengulas penguatan ideologi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar. Di tengah tantangan penurunan kualitas kader dan solidaritas internal, Baitul Arqam menjadi ikhtiar strategis dalam mencetak kader militan. PPM MBS Yogyakarta hadir sebagai bagian dari dakwah Islam yang menuntut semangat juang, keikhlasan, dan komitmen dalam menegakkan ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Salah satu peserta IHT, Ustazah Zulfa Khuriyatul Farah menyampaikan kesan pesan dan harapannya pada MBS Yogyakarta “Alhamdulillah, acara IHT kali ini memberikan banyak ilmu dan perspektif baru, terlebih pesantren menghadirkan pakar yang berpengalaman. Saya berharap untuk ke depannya, pesantren kembali mengadakan training yang inspiratif dan inovatif seperti ini. Barang kali kita sudah merasa baik, tetapi ternyata masih banyak kurangnya. Semoga MBS terus berdiri kokoh sebagai lembaga pendidikan yang berkemajuan dan terus menebar manfaat” tuturnya.

Melalui pelaksanaan IHT ini, PPM MBS Yogyakarta berharap seluruh civitas pesantren semakin memiliki semangat perjuangan, keikhlasan, serta komitmen yang kuat dalam menjalankan amanah pengabdian, sehingga mampu berkontribusi secara optimal dalam mewujudkan visi pesantren. (TSL)