Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sudan mengikuti acara Bimbingan Teknis bagi Panitia Pemilihan Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) di Nusa Dua, Bali, Indonesia, pada tanggal 29 Juli hingga 1 Agustus 2023.

Tidak terkecuali, PPLN Sudan yang menjadi salah satu negara yang memiliki perwakilan atau Konsulat Jenderal di Khartoum mengutus dutanya. Salah satunya adalah Farrel Izham Prayitno. Sebagai salah satu alumni MBS pertama yang berhasil menjadi anggota PPLN menghadiri kegiatan Bimtek PPLN seluruh dunia bersama KPU RI di Bali.

Farrel Izham Prayitno, yang juga merupakan Mahasiswa Hukum Islam, International University of Africa, Sudan, menjelaskan bahwa Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan oleh KPU RI ini diikuti oleh 128 PPLN dari seluruh dunia.

“Bimtek ini sangat penting, terutama bagi saya Bagian Teknis Penyelenggaraan Pemilu yang mengurusi Data dan Informasi. Fokus tahapan selanjutnya adalah bagaimana langkah-langkah untuk mengakomodir pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTB),” ujarnya.

Lokasi bimbingan teknis yang berlangsung di Indonesia ini merupakan hal yang baru. Biasanya, kata Farrel, bimbingan teknis akan berlangsung di negara yang bersangkutan.

Namun, tahun ini muncul sejumlah saran agar bimbingan teknis dilakukan di Indonesia dan Bali terpilih sebagai lokasinya.

“Biasanya Bimtek itu KPU RI menyelenggarakan di masing-masing negara. Untuk tahun ini, teman-teman di masing-masing negara itu minta di Indonesia,” terangnya.

Bimtek yang berlangsung selama empat hari itu akan diikuti oleh para Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) yang sebelumnya telah ditetapkan oleh KPU RI.

“Semua benua ada. Yang ada konjennya di negara sana. Masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri yang ditunjuk sebagai PPLN,” ungkap mantan ketua IPM MBS.

Nantinya, materi bimbingan teknis akan dipaparkan langsung oleh KPU RI beserta jajaran.

Pria asli Bantul itu mengatakan, Bimtek tersebut akan membahas soal logistik, teknis pemungutan suara, hingga teknis penghitungan suara.

Menurut Farrel, saat ini kondisi politik di Sudan belum kondusif pasca konflik bersenjata. Namun demikian, PPLN Sudan tetap komitmen untuk menyelenggarakan pemilu 2024 dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, kami bertekad memastikan semua hak-hak pemilih terakomodir dengan baik dalam pemilu dan meningkatkan partisipasi pemilih di Sudan. PPLN Sudan juga terus berusaha untuk menjaga transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam operasionalnya, sejalan dengan prinsip-prinsip proses pemilu yang adil dan demokratis, harapnya.(ElMoedarries)