Bicara soal kurukulum merdeka, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sudah dipastikan menjadi bagian yang tak terpisahkan. Betapa tidak, ini karena P5 dirancang terpisah dari intrakurikuler.

P5 juga menjadi penting dilaksanakan, guna memberi kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

Tema Perubahan Iklim dipilih berdasarkan isu masalah sampah plastik dan sampah organik di sekitar lingkungan sekolah dan lingkungan peserta didik. Pengelolaan sampah plastik yang biasanya diselesaikan dengan cara membakar belum sesuai dengan dimensi akhlak kepada alam.

Karena hal ini tentu akan memicu terjadinya polusi udara yang dapat memperparah isu pemanasan global serta mengganggu keseimbangan ekosistem global. Aksi nyata yang dilakukan untuk mengatasi isu tersebut adalah dengan membuat ecobrik atau batu bata ramah lingkungan.

Untuk mewujudkan aksi itu, maka diterapkan program Sulap Sampah Anorganik yang diikuti oleh seluruh santri kelas 7,dilaksanakan mulai hari Sabtu, 29 Oktober sampai dengan Kamis, 3 November 2022.

Pada proyek ini, setiap peserta didik diwajibkan menyediakan 1 botol plastik bekas air mineral di dalam tasnya. Botol plastik tersebut diisi dengan sampah plastik jajanan maupun sampah plastik yang ada di sekitar lingkungan kelas. Hal ini juga melatih peserta didik untuk membiasakan membuang sampah pada tempatnya.(ElMoedarries)