Menjelang kedatangan santri, Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School Prambanan Sleman Yogyakarta resmi dibentuk. Selasa sore, bertempat di pendopo SDM MBS Prambanan, Gugus Tugas yang dimotori ustadz Fauzan Yakhsya, S. Hum mengadakan rapat perdana.

Pembentukan Gugus Tugas Covid-19 di Pesantren MBS ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren menjelang kedatangan santri tahun pelajaran 2020/2021. Tugasnya, mendata santri dan melaksanakan protokol kesehatan di pondok pesantren meliputi wajib memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan dan menjaga jarak fisik.

Ustadz Fauzan menyebut, berdasarkan data yang ada, jumlah santri MBS yang terdata tersebar di hampir seluruh provinsi. Bahkan tahun ini MBS menerima santri baru asal Taiwan, imbuhnya. Ketua Gugus Tugas Covid-19 MBS, ustadz Fauzan mengatakan MBS akan mempersiapkan segala yang harus dipenuhi sesuai dengan aturan protokol kesehatan.“Hari ini adalah rapat perdana kita, sekaligus kordinasi dengan beberapa bagian terkait, termasuk ada delapan divisi yang sudah kita siapkan. Diantaranya divisi pencegahan dan kesehatan, divisi pendukung, divisi komunikasi, informasi dan edukasi, divisi kegiatan, divisi transportasi, divisi logistik, divisi penanganan, dan divisi pengamanan, karantina dan pemantauan yang semuanya terintegrasi menjadi satu, ujar ustadz Fauzan yang juga menjadi ketua kordinator MDMC PDM Sleman.

Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 MBS, ustadz Roiq, Lc mengatakan total jumlah santriwan dan santriwati yang menempuh pendidikan di lembaganya ada sekitar 2.500 orang, namun mereka diminta datang secara bertahap dimulai dari santri kelas kibar. “MBS akan mendatangkan santriwan dan santriwati secara bertahap sebelum memulai proses pembelajaran pada masa normal baru di tengah pandemi Covid-19. “Jadi yang sekarang kita persiapkan itu untuk menerima santri yang akan kembali ke pondok lagi, memang banyak yang harus kita siapkan, tapi terutama yang awal ini hanya santri dari kelas kibar atau kelas 12 dulu,” katanya.

Ustadz Roiq menambahkan, setelah rapat kordinasi ini panitia akan segera bergerak sesuai dengan jobdesk nya masing-masing. Termasuk diantaranya melakukan inventarisir kebutuhan menghadapi kedatangan santri, pembagian tahapan kedatangan, perencanaan RAPB, serta yang tidak kalah pentingnya adalah survey dan persiapan ruang karantina dan isolasi santri. Dengan terbentuknya gugus tugas covid-19 MBS ini diharapkan kedatangan santri yang direncanakan akan dimulai sekitar pertengahan bulan Agustus ini bisa berjalan lancar. Semua elemen pondok juga dihimbau ikut mendukung dan berperan aktif dalam menjaga  serta membentengi diri dari covid-19 dengan selalu disiplin melakukan protokol kesehatan yang telah diterapkan di MBS. (ElMoedarries)

 

 

2 replies

Comments are closed.