Pagi itu matahari melakukan tugasnya dengan memancarkan cahayanya. Lebih dari itu, selain menghangatkan bumi sinar matahari menjadi komponen utama bagi keberlangsungan ciptaan Allah yang bernama makhluk hidup. Tanpa matahari mustahil bagi makhluk hidup untuk bisa survive di bumi ciptaan Allah ini.

Hal itulah yang sedang dipraktekkan santriwati kelas 8H. Bersama Ustadzah Zam zam Fatma Ambarsari, M. Pd, anak-anak diajak untuk menyelami lebih dalam tentang dunia tumbuhan yang merupakan salah satu ciptaan Allah yang hidup di bumi. Layaknya manusia, tumbuhan juga membutuhkan asupan makanan sebagai cadangan energi untuk kelangsungan hidupnya.

Berada di halaman kelas, anak-anak dengan penuh semangat melihat secara langsung proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan perantara matahari, air dan karbon dioksida, atau yang biasa kita kenal dengan proses fotosintesis.

Pengertian singkat reaksi fotosintesis adalah suatu proses pembuatan makanan oleh tumbuhan dengan menggunakan cahaya matahari, air dan karbon dioksida. Percobaan yang kita lakukan hari ini adalah uji ingenhousz, salah satu percobaan fotosintesis untuk membuktikan bahwa hasil dari fotosintesis adalah oksigen, yang ditunjukkan dengan gelembung yang keluar ketika praktikum. Adapun objek penelitiannya adalah hydrilla verticillata atau dalam bahasa mudahnya tumbuhan sejenis ganggang, terang ustadzah Zamzam.

Perlu diketahui bahwa proses fotosintesis ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil ( zat hijau daun ). Tanpa adanya klorofil tumbuhan tidak akan bisa membuat makanannya sendiri. Lewat penelitian ini, selain anak-anak bisa mengetahui proses fotosintesis pada tumbuhan, yang lebih penting mereka bisa belajar dari ayat-ayat kauniyah yang tersebar di bumi, pungkasnya. Itu menjadi bukti akan kebesaran ciptaanNya. Hal itu sesuai dengan firman Nya yang terdapat dalam  surat Ali Imran ayat 191 :

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka”

Menyadari akan pentingnya belajar ilmu biologi yang membahas tentang kehidupan di dunia dari segala aspek, baik itu tentang makhluk hidup, lingkungan maupun interaksi makhluk hidup dan lingkungannya. Oleh karena itu, ketika materi itu tidak dibungkus dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran, maka sejatinya kita tidak pernah mendapatkan nilai apa-apa kecuali hanya sedikit saja. Dari sinilah belajar Biologi terasa lebih asyik, tidak hanya dapat materi umumnya saja, akan tetapi kita bisa melakukan proses discovery knowledge lebih dalam ketika Biologi kita sandingkan dengan Alquran. Karena dalam kemasan Alquran, Biologi terlihat lebih elok dan menarik dengan content ayat kauniyah dan qauliyah.

26 replies

Comments are closed.