Perkembangan MBS Yogya, Jadikan Tujuan Pembelajaran Bagi Pesantren Muhammadiyah se-Bantul

Bagikan
Facebook
WhatsApp
Telegram

Prambanan (MBS Yogyakarta) – Pimpinan Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (PPM MBS) Yogyakarta menyambut kedatangan tamu dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul, LP2M (Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah), Majelis Dikdasmen, dan para Mudir dari Pesantren Muhammadiyah se-Kabupaten Bantul. Kunjungan ini berlangsung pada Sabtu (12/07) pagi. Ustaz Fakih Udin, Lc., menyampaikan, penyambutan para tamu di Rumah Makan & Resto Mbah Moeh sekaligus untuk memperkenalkan unit usaha MBS ke-16, sebelum nantinya menuju ke pondok pesantren.

“Kami ingin mengetahui perjalanan PPM MBS Yogyakarta. Bagaimana perjuangan pondok pesantren hingga dapat berkembang seperti sekarang,” ucap Ustaz Bambang, selaku ketua rombongan studi tiru, saat memberikan sambutan.

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Ustaz Didik Riyanta, S.Sos.I. memaparkan, berdirinya MBS Yogyakarta dimulai dari Rp.0 (nol rupiah) dan nol meter persegi dengan hanya dibekali stempel PCM. Keberadaan pondok pesantren bukan tiba-tiba ada, namun melalui proses. Inisiatif yang digawangi oleh anak-anak muda Prambanan bersama Ustaz K.H. Muhammad Nashirul Ahsan, Lc., sebagai ketua, mendirikan PPM MBS Yogyakarta.

Beliau juga menegaskan perkembangan pondok pesantren MBS Yogyakarta terlihat signifikan dan hasilnya dapat terlihat. Saat ini total jumlah santri PPM MBS Yogyakarta berjumlah tiga ribu santri yang terdiri dari tingkat SD hingga SMA. Tentu saja perjalanan tersebut juga tidak luput dengan adanya upaya PPM MBS Yogyakarta dalam mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren, di bawah pengelolaan Hasbuna Business Center (HBC).

Diskusi menjadi sesi akhir kunjungan ke PPM MBS Yogyakarta. Para tamu tertarik untuk mengetahui pondasi pondok pesantren ini dalam menghadapi berbagai tantangan, hingga membuat MBS Yogyakarta mampu berkembang sebesar sekarang.

“MBS Yogyakarta sekarang karena ada peran serta orang-orang yang berkomitmen dan siap berjuang untuk pondok pesantren ini sehingga MBS Yogyakarta dapat seperti sekarang,” papar Ustaz Didik menjawab pertanyaan dari tamu studi tiru.

Melalui studi tiru ini dapat menjadi bekal para tamu agar lebih siap dalam menghadapi kondisi ke depan.

“Kami tertarik mempelajari bidang pendidikan, ekonomi, maupun infrastruktur di pondok pesantren ini, sehingga memilih studi tiru di MBS Yogyakarta,” ungkap Ustaz Bambang saat berkeliling ke unit usaha MBS, asrama, hingga kelas. (YS)

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru