Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Program Khusus, AR. Fachruddin, menggelar Daurah Tahfidz Qur’an Angkatan IV di masjid Al Falah, dusun Butuh, Garung, Wonososbo. Kegiatan yang berlangsung selama 40 hari, mulai 17 Mei hingga 21 Juni 2025, ini resmi dibuka pada hari Sabtu, 17 Mei 2025.
Menurut Ketua Panitia, Ustadz Ghifarul Fikri, pemilihan lokasi di luar pondok bertujuan agar santri dapat lebih fokus dan konsentrasi dalam menghafal serta memahami isi Al-Qur’an. “Dengan suasana yang nyaman dan jauh dari rutinitas pondok, diharapkan santri dapat mengikuti seluruh rangkaian daurah dan halaqah dengan maksimal,” ujar alumni MBS angkatan VI tersebut.
Pimpinan MBS, Ustadz Fakih Udin, Lc, menegaskan bahwa Daurah Tahfidz Qur’an bukan sekadar kegiatan menghafal, tetapi juga sarana untuk membangun ghiroh (semangat) cinta Al-Qur’an. “Melalui pemahaman komprehensif terhadap setiap juz dan ayat, santri diajak melakukan safari spiritual untuk membentuk karakter yang unggul, mumpuni, dan tangguh dalam membaca serta melantunkan ayat suci Al-Qur’an,” tegas alumni LIPIA itu.
Total peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah 61 santri, terdiri dari 25 santri putra dan 36 santri putri. Ustadz Fajar Shadik, Wapim 5 bidang Program Khusus MBS AR. Fachruddin mengungkapkan bahwa target dari pelaksanaan Dauroh ini adalah agar para santri mampu menyelesaikan hafalan Al-Qur’an sebanyak 30 juz untuk jenjang SMP, dan 11 juz memutqinkan hafalan untuk jenjang SMA.
Ia menambahkan, Dauroh Tahfiz Qur’an ini dalam rangka menunjang pembelajaran di Pesantren Program Khusus AR. Fachruddin. “Sebagai calon-calon pemimpin besar, calon da’i-da’iyah, calon mubaligh-mubalighat, ulama Muhammadiyah, maka menjadi sebuah keniscayaan bahwa, satu-satunya bekal terbaik untuk berdakwah mencapai kebahagiaan dunia akhirat adalah Al-Qur’an,” ungkapnya.
Dirinya berpesan kepada peserta Dauroh untuk menguatkan hatinya, sabar, tekun dan istiqomah selama mengikuti kegiatan yang berlangsung selama 1 bulan 10 hari ini. “Dalam waktu 40 hari bukanlah waktu yang lama tapi sangat pendek, sehingga program percepatan atau akselerasi Dauroh Tahfiz benar-benar harus dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang salah satu program unggulan di MBS Program Khusus AR. Fachruddin,” ujarnya.
Pembukaan acara ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Butuh dan puluhan elemen masyarakat. Dukungan dari pemerintah setempat dan beberapa pihak yang mendukung kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi para santri untuk mencapai target hafalan yang telah ditetapkan.
Diharapkan, melalui Dauroh ini, para santri tidak hanya dapat mencapai target hafalan yang telah ditetapkan, namun juga menumbuhkan kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur’an serta mengamalkannya dalam kehidupan mereka.(ElMoedarries)