Tahfidz dan Tahsin Al – Qur’an

Sebagai upaya menyiapkan kader dakwah, MBS sangat sadar betapa pentingnya bekal Al – Qur’an bagi para santri. Salah satunya dengan hafalan Al – Qur’an (tahfidzil Qur’an) serta perbaikan bacaan Al – Qur’an (tahsin). Namun, di samping itu, program tahfidz dan tahsin ini juga dipakai sebagai usaha mendekatkan para santri dengan Al – Qur’an. Karena bagaimana pun, seorang yang mempunyai hafalan tidak akan bisa jauh dari Al – Qur’an. Adapun uraian lengkap tentang program tahfidz dan tahsin berikut ini:

  • Tahsin

Program tahsin atau perbaikan bacaan Al – Qur’an ini dilakukan untuk persiapan santri menuju level hafalan. Program ini penting dilakukan agar di level hafalan nanti tidak banyak menemukan kendala dalam hal bacaan. Baik kendala yang dirasakan oleh peserta tahfidz maupun kendala yang dirasakan oleh pengampu

Program tahsin ini secara umum diikuti oleh peserta didik kelas 1 atau kelas 7 SMP MBS dengan materi tahsin diseragamkan pada juz 29. Masing – masing kelompok diisi sekitar 10 – 13 santri dengan satu pengampu. Tugas pengampu adalah menyimak bacaan secara membimbing santri dalam perbaikan bacaan hingga sesuai dengan kaidah tajwid.

  • Tahfidz

Setelah mengikuti program tahsin di kelas 7, secara umum santri siap mengikuti program tahfidz yang wajib diselesaikan. Berikut ini materi tahfidz yang dibebankan di masing – masing kelas dan ujian tahfidz per semester.

Materi tahfidz seluruhnya wajib dengan terjemahannya

  • Kelas 8 tahfidz juz 29
  • Kelas 9 tahfidz juz 30
  • Kelas 10 tahfidz juz 1
  • Kelas 11 tahfidz juz 2
  • Kelas 12 tahfidz juz 3
  • Kelas takhasus tahfidz juz 30

Program tahfidz dilakukan setiap hari setelah shalat shubuh (waktu wajib) dan waktu – waktu yang lain sesuai kesepakatan kelompok dan pengampu.

  • Ujian tahfidz

Ujian tahfidz dilaksanakan setiap semester dengan materi ujian setengah juz dari masing – masing juz yang dibebankan. Secara umum, uraian beban tahfidz berikut ini:

No Kelas Juz Semester 1 Semester 2
1 8 29 Al Mulk – Nuh Al Jin – Mursalat
2 9 30 An Naba – Al Insyiqa Al Buruj – An Nas
3 10 1 Al Fatiha – Al Baqarah 75 Al Baqarah 76 – 141
4 11 2 Al Baqarah 142 – 203 Al Baqarah 204 – 252
5 12 3 Al Baqarah 253 – Ali Imran 32 Ali Imran 33 – 92
6 TKS 30 An Naba – Al Insyiqa Al Buruj – An Nas

 

Adapun untuk kelas akhir 9 dan 12, maka materi ujian akhir pondok adalah sebagai berikut:

Kelas 9 SMP : 30 dan 29

Kelas 12 SMA : 1, 2, 3, 29, 30 (5 juz) bagi santri yang berasal dari SMP MBS dan 1, 2, 3, 30 (4 juz) bagi santri yang berasal dari kelas Takhasus (non SMP MBS)

Point penilaian :

Penilaian tahfidz dibagi menjadi 3 kriteria :

  • Kelancaran hafalan
  • Tajwid (ketepatan cara baca)dan
  • Terjemahan ayat ke dalam bahasa Indonesia

Kriteria Penilaian:

A : tidak ada kesalahan

B : kesalahan < 3

C : kesalahan > 5 (mengulang)

D : tidak menyetor hafalan

 

Pengayaan Mufrodat dan Bilingual Area

Pengayaan mufrodat merupakan suatu program yang bernaung di bawah qism lughah atau bagian bahasa di organisasi kesiswaan IPM. Pengurus IPM bagian bahasa bertanggung jawab menyiapkan materi dan menyampaikannya kepada seluruh santri setiap 30 menit menjelang bel masuk KBM berbunyi. Dalam satu waktu, mufrodat yang disampaikan 2 bahasa sekaligus, Arab dan Inggris.

Kegiatan pengayaan kosakata ini sangat membantu kelancaran program bahasa yang lain, yaitu, bilingual area. Yang dimaksud dengan bilingual area adalah satu pekan semua santri wajib menggunakan bahasa Arab dan pekan berikutnya menggunakan bahasa inggris. Dengan bilingual area ini, diharapkan santri mampu mempraktikan kosakata yang sudah disampaikan dan dihafal dalam percakapan dan obrolan sehari – hari dalam satu pekan yang ditentukan.

 

Puasa sunnah senin – kamis, Tahajjud (Qiyamullail) dan Dhuha

Program unggulan harian dalam hal ibadah antara lain, puasa senin dan kamis, tahajjud dan dhuha. Ini dimaksudkan sebagai upaya pembiasaan para santri untuk gemar melakukan ibadah sunnah dan sekaligus sebagai pembentukan karakter dari pembiasaan ini bisa terlihat dari kesiapan sebagaian santri untuk melakukan ibadah lebih dari yang diprogramkan MBS. Sebagai contoh, puasa yang diprogramkan MBS, sementara ini , hanya puasa senin dan kamis. Namun dalam praktiknya, banyak santri justru melakukan puasa Daud (sehari puasa dan seharu berbuka) yang notabene lebih berat dari puasa senin dan kamis. Hal ini mengindikasikan bahwa para santri sangat memahami arti sebuah ibadah.