Kegiatan Amaliyah Tadris, Cara MBS Melahirkan Pendidik Yang Ideal

Bagikan
Facebook
WhatsApp
Telegram

“Sejatinya setiap dari kita adalah guru, tidak terikat tempat dan waktu.”

Guru. Yang kita tahu, guru adalah seorang yang berilmu yang akan memberikan ilmunya kepada kita selama di sekolah. Mengajarkan banyak hal yang tidak kita mengerti. Tapi, apakah benar jika kita semua adalah guru? Bayangkan jika kita adalah petani yang sukses, maka kita akan menjadi guru, menjadi contoh untuk para petani yang lain. Dan jika kita adalah pedagang yang berhasil, maka konsep itu akan berlaku pula. Oleh karena itu, setiap dari kita adalah guru untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, PPM MBS Yogyakarta membuat sebuah program di mana para santrinya akan merasakan betapa susahnya menjadi seorang guru atau mu’alim. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebagaimana yang para santri pikirkan. Karenanya, para santri dibimbing untuk harus berani ‘belajar mengajari’ adik tingkatnya dalam kegiatan ‘Amaliyah Tadris kelas 12’. Yang di mana kegiatan ini bertujuan untuk mengajari para santri bagaimana cara mengajar di kelas pada jam KBM seperti biasa.

Dengan dibantu oleh para guru pembimbing, para santri diminta untuk melakukan beberapa persiapan berupa; penyiapan I’dad Tadris atau acuan dari metode dan materi pengajaran, juga kesiapan dalam perform ketika ujian dimulai.

Sebagai contoh, setiap angkatan akan dipilih dua orang terbaik oleh panitia Amaliyah Tadris untuk memberikan contoh praktik mengajar kepada teman-teman satu angkatannya. Dua santri tersebut akan memberikan contoh dalam mengajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dengan materi yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum kegiatan Amaliyah Tadris perdana dimulai.

Untuk perwakilan Amaliyah Tadris Bahasa Inggris, akhi M. Mu’tashim Billah dipilih untuk menyampaikan materi untuk kelas 2 SMA berupa; Asking and Giving Opinion. Dan untuk perwakilan Amaliyah Tadris Bahasa Arab, akhi Rahmat Kurniawan dipilih untuk menyampaikan materi untuk kelas 3 SMP berupa; mahfudzat.

Kegiatan Amaliyah Tadris kali ini dimulai pada hari Sabtu, (11-01-25) dan akan berlangsung hingga hari Kamis mendatang. Kegiatan ini akan berlangsung, menyesuaikan dengan jadwal KBM (kegiatan belajar mengajar) seperti biasanya. Oleh karena itu, santri yang mendapatkan jadwal ujian praktik benar-benar akan menggantikan peran guru di dalam kelas selama satu jam pelajaran. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib bagi kelas 12 sebagai salah satu syarat kelulusan.

Pada pelaksanaan Amaliyah Tadris Perdana yang di wakilkan oleh akhi Mu’tashim dan akhi Rahmat mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Berupa nilai pada Amaliyah Tadris Bahasa Inggris sebesar; 95 point. Dan nilai pada Amaliyah Tadris Bahasa Arab sebesar; 90 point. Kedua santriwan tersebut diminta untuk menampilkan yang terbaik di hadapan para guru pembimbing, guru pengampu mata pelajaran, dan beberapa jajaran pimpinan, karena nilai kedua santri tersebut akan menjadi acuan untuk para santri yang lain dalam menjalankan ujian Amaliyah Tadris.(gravenza)

 

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru

News Update

Pojok Santri

Ruang Guru