Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta yang terletak di dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman Yogyakarta telah melahirkan banyak alumni yang tersebar di Indonesia. Para alumni yang tersebar di berbagai daerah itu berkiprah di masyarakat dengan berbagai profesi dan berbagai bidang kegiatan.
Lulusan pesantren tidak semuanya akan menjadi ustadz atau kiai, seleksi alam akan membawa santri masuk ke dalam berbagai profesi yang berbeda, satu di antaranya di bidang militer, bahkan santri sangat berpotensi berkarir di dunia militer karena kebiasaan disiplin sudah diterapkan di pesantren.
Serda MAR Iqbal Awwaludin Amrulloh, demikian alumni Ponpes MBS Yogyakarta angkatan ke- VII (Speranza) yang kerap disapa Iqbal saat ini menjadi anggota TNI Angkatan Laut sebagai Bintara Penghubung Batalyon Roket 1 Marinir. Itu memang sudah cita-citanya sedari dulu, “Ini memang cita-cita sejak kecil. Saya ingin membanggakan orang tua dan mengabdi kepada NKRI,” tutur putra sulung dari pasangan Bapak Kartono dan Ibu Kopipah.
Ketika menjadi santri, pria kelahiran Brebes, 4 April 2002 dengan hobi lari dan kepanduan Hizbul Wathan ini pernah menjadi bagian keamanan dan kedisiplinan di organisasi IPM. Bagi Iqbal, sapaan akrabnya, pendidikan pesantren turut banyak mempengaruhi dalam membentuk kepribadian dan perilakunya ke arah yang lebih baik.
“Pendidikan pesantren sangat berpengaruh kepada kehidupan saya, menjadi pribadi yang lebih baik ketika berkiprah di masyarakat sesuai dengan tuntunan agama Islam yang merupakan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari,” ujar pria dengan postur tinggi dan tegap itu.
Ada satu faktor pendukungnya adalah ketika mondok di MBS. Pertama, santri terbiasa hidup mandiri. Kedua adalah gemblengan mental, ini penting sekali. Sehingga santri mau berjuang tapi tawadhu’.
“Saya bangga menjadi alumni MBS Yogyakarta, karena banyak pelajaran dan ilmu selama nyantri,” tutur putra Brebes ini.
Iqbal berpesan, jika ingin masuk TNI maka jangan pantang menyerah, utamanya adalah aspek fisik dan mental, “Jatuh bangun itu sudah biasa. Yang penting tetap usaha dan doa. Jangan menyerah!” Ia berharap makin banyak santri yang masuk TNI agar bisa bersama-sama menjaga NKRI.(ElMoedarries)