Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) adalah program pendidikan yang dicanangkan oleh Nadiem Makarim sebagai bagian dari implementasi kurikulum merdeka. Pembelajaran berbasis P-5 didesain oleh Kemendikbud sebagai ruang berkarya, beraktualisasi dan berkreasi yang mencoba menguatkan pendidikan berbasis praktik dan juga sebagai upaya menguatkan siswa pada nilai-nilai Pancasila.

PPM MBS Yogyakarta menggelar P-5 sejak tanggal 10-15 Februari 2024. P-5 digelar di kompleks PPM MBS Yogya. Kegiatan ini adalah bagian dari penerapan kurikulum merdeka.

Ustaz Oktadihartoni, S.Pd selaku ketua kegiatan P-5 mengungkapkan, “ada tiga tema besar yang diangkat dalam kegiatan P-5 ini. Kelas VII mengangkat tema kearifan lokal, kelas VIII mengangkat tema kewirausahaan, sementara kelas X mengangkat tema kebhinekaan.”

Dalam kegiatan P-5 ini, santri diajak kreasi mading (majalah dinding), membuat kostum, juga pelatihan kewirausahaan. Santri juga diajak untuk membatik, drama musical, tembang dolanan, hingga praktik (perform) tari daerah. Kelas VII diajak untuk menyanyikan “tembang dolanan”, membuat produk dengan teknik shibori, kelas X membuat mading dan drama, sementara kelas VIII seminar kewirausahaan.

“Dalam kegiatan P-5 ini, guru menjadi fasilitator dalam menyusun modul proyek dan mendampingi dalam proses pembelajaran”, ungkap Ketua P-5, Ustaz Oktadihartoni, S.Pd.

Acara ini disupport penuh oleh PPM MBS Yogyakarta, dalam praktik P-5 ini, para guru berharap siswa tidak hanya menyelesaikan proyek, tetapi juga mengambil nilai-nilai yang menjadi refleksi profil pelajar pancasila [Arif Yudistira]