Pada hari Selasa (22/8/2023), jajaran pimpinan Pondok Pesantren SahabatQu melakukan kunjungan dalam rangka studi layanan keuangan di PPM MBS Yogyakarta. Direktur dan rombongan hadir di MBS pada pukul 10.00 Wib. Mereka diterima di ruang meeting Kompleks PPM MBS Yogyakarta. Direktur dan jajaran pimpinan dari Pondok SahabatQu disambut oleh Bendahara Umum, dan juga Humas, Ustaz Odjie Samrojie dan Ustaz Singgih Yuniantoro.

Dalam pertemuan di ruang meeting, Ustaz Odjie mempresentasikan bagaimana sistem layanan keuangan di PPM MBS Yogya. Dalam paparannya, Ustaz Odjie menyampaikan bahwa ada tiga hal yang pokok mengenai sistem pengelolaan keuangan di MBS. Pertama, pengelolaan sistem keuangan menggunakan sistem terpadu [SD, SMP, SMA]. Kedua, bendahara pondok bertanggungjawab terhadap pengelolaan keuangan secara keseluruhan. Ketiga, sistem penggajian menggunakan standar pondok bukan per tingkat sekolah.

Sistem pengelolaan keuangan di MBS juga menggunakan TNT (Transaksi Non Tunai) untuk meminimalisir kesalahan. “Kami TNT tidak hanya untuk santri, tetapi juga guru dan karyawan, ungkap Ustaz Odjie. Penggunaan sistem TNT ini tidak langsung jadi, tetapi berproses mengalami trial and error.

Dalam forum diskusi di ruang meeting, Direktur SahabatQu mengungkapkan mengenai kendala atau problem yang ada di lembaganya. Ustaz Danin Billah, S.Hum, M.Pd.I mengungkapkan, “Kita selaras dalam menggunakan sistem pelayanan keuangan. Sebenarnya ada kesamaan dan problem yang sama di awal. Saat ini kita sedang mengalami “babak belur”. Sebenarnya kita sudah punya tim IT sendiri. Kita punya idealisme bahkan sampai laporan keuangan bisa masuk semua. Dari aplikasi muncul tagihan. Lalu dari bank terekap ke kita, inginnya kita seperti itu. Namun, yang terjadi, baru di tahap aplikasi kita sudah trouble.”

Merespon pertanyaan dari Direktur SahabatQu, Ustaz Odjie pun membagi pengalaman MBS dalam mengembangkan sistem layanan keuangan terbaik. “ Di MBS , kita sudah real time dalam proses transaksi pembayaran. Misalnya, orangtua yang masuk ke ATM setelah melakukan pembayaran, mereka sudah ada notif dan tidak ada tagihan pembayaran lagi. Saat ini MBS sedang membangun sistem layanan keuangan yang terintegrasi antara sistem aplikasi dengan sistem akuntansi.

Ustazah Wulan selaku bagian keuangan SahabatQu mengutarakan kendala selama ini di sistem SahabatQu. “Kita masih belum percaya diri dengan sistem Virtual Account (VA), sehingga kita perlu mengecek dengan nama secara manual.”

Ustazah Emy mengatakan kendala kita belum “by name” karena masih manual. Sebenarnya kita sudah matang dan lancar pada sistem uang saku santri.”

Suasana diskusi pun semakin hangat dan seru. Kedua lembaga saling belajar tentang sistem keuangan yang terbaik untuk santri. Ustaz Danin dan rombongan pun merasa puas telah melakukan studi layanan keuangan di MBS. “Alhamdulillah setelah silaturahim ke MBS kita sudah menemukan titik terang dan sudah ada gambaran langkah-langkah ke depan tentang sistem keuangan seperti apa yang akan kita bangun.”

Direktur dan jajaran pimpinan SahabatQu pun meninggalkan MBS usai salat dhuhur.  [Arif Yudistira]