PPM MBS Yogyakarta telah melaunching buku modul akselerasi Sainstek, Soshum, dan Timur Tengah pada agenda milad MBS, Kamis (19/1/2023). Buku modul tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, bersamaan dengan peresmian ruang kelas putra terpadu dan penandatanganan Serat Darmajati HPT.

Ustazah Rulli Aurilia Oktapina, S.Pd mengungkapkan bahwa konsep modul tersebut sudah ada sejak tahun 2011. Namun baru terealisasi tahun 2023 bersamaan dengan program akselerasi kelas XII, yang bertepatan dengan milad MBS karena keterbatasan dalam beberapa hal.

Dikatakannya, saat itu MBS sebagai salah satu dari 11 sekolah Muhammadiyah se-Indonesia yang ditunjuk PP Muhammadiyah sebagai sekolah akselerasi. Prof Haedar Nashir sendiri menginginkan sekolah Muhammadiyah masuk top 1000 sekolah berdasarkan nilai UTBK.

“Di Surakarta selama tiga hari kami diminta memaparkan program sekolah yang kaitannya dengan studi lanjut anak-anak,” ujar Alumnus Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta itu.

Di Solo, Ustazah Rulli bersama dengan Ustaz Roid dan Ustaz Suryanto mewakili MBS membuat program di kelas XII. Ia memaparkan, pada program akselerasi kelas XII, santri tidak lagi belajar kurikulum secara penuh, tetapi sudah langsung dikelompokkan berdasarkan peminatan ke perguruan tinggi.

“Kalau santri mau ke Timur Tengah berarti belajarnya mata pelajaran yang dikhususkan ke Timur Tengah, kalau mau ke Sainstek atau Soshum bisa langsung belajar ke mata pelajaran sesuai kurikulum akselerasi tersebut,” jelasnya.

Dalam program akselerasi ini, Ustazah Rulli mengatakan, santri kelas XII baik IPA maupun IPS tetap diberi kesempatan untuk belajar di kelas Sainstek atau Soshum. Hanya saja dalam pembelajarannya tetap menganut sistem keseimbangan, artinya tidak semua mempelajari mata pelajaran umum.

Selain untuk membantu santri dan santriwati PPM MBS agar lolos perguruan tinggi negeri, modul ini disusun guna menunjang adanya program baru pengelompokan kelas akselerasi. Ustazah Rulli juga menceritakan bahwa sebelum adanya modul akselerasi ini, kurikulum hanya membeli buku modul dan dipinjamkan kepada santri untuk persiapan masuk perguruan tinggi.

Lebih lanjut Ustazah Rulli menjelaskan, dalam proses penyusunannya, pada November 2022  lalu tim akselerasi kelas XII mengumpulkan dan memberikan sosialisasi untuk tim penyusun modul. Pada bulan Desember buku modul telah masuk percetakan dan Januari sudah dilaunching.

Meski terbilang singkat, hanya dua pekan penyusunanya, bukan lantas tak ada kendala. Kepala Bagian (Kabag) Kurikulum Umum SMP-SMA MBS ini mengungkapkan kendala yang timnya temui dalam proses penyusunan.

Menurutnya, kendala waktu saat penyusunan memberi dampak pada lamanya penyusunan modul.  Hal itu lantaran tim penyusun buku modul yang terdiri dari guru-guru SMP & SMA MBS, tidak hanya fokus pada modul, tetapi juga masih harus mengoreksi nilai ujian.

“Alhamdulillah di sela-sela kesibukan masih menyempatkan untuk menyelesaikan modul ini dan tugas mengajar lainnya. Kami juga mengadakan karantina penyusunan modul selama 2 hari dari jam 08.00 – 15.00 WIB di MBS, di akhir November dan pekan kedua di bulan Desember,” terangnya.

Ustazah Rulli berharap agar modul akselerasi tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh anak-anak sehingga, semakin mudah jalan mereka masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan. (ft)