Dua pengampu mata pelajaran Matematika SMP MBS, ustadz Wahyu Hidayat, S.Pd.Si dan ustadzah Nurul Hidayah, S. Pd mendapatkan kesempatan bergabung bersama para guru pegiat ilmu pengetahuan bidang sains dalam kegiatan STEM CAMP. STEM CAMP, sebuah ajang pelatihan yang digagas oleh SEAMEO Regional Center for QITEP in Mathematics ini berlangsung dari tanggal 18-22 Februari 2019.

Acara yang digelar di Tembi Rumah Budaya, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini diikuti sedikitnya 30 peserta guru mata pelajaran MIPA SMP se-Indonesia. Jumlah peserta STEM CAMP ini memang sengaja dibatasi. Pihak panitia sebelumnya telah melakukan proses seleksi hingga akhirnya terjaring sebanyak 30 peserta setelah dinyatakan lolos wawancara dan TOEFL.

Keikutsertaan dua pengajar MIPA MBS dalam ajang ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi civitas akademika. Pasalnya, dengan bergabungnya ustadz Wahyu dan Ustadzah Nurul dalam ajang STEM CAMP ini, diharapkan bisa menambah wawasan dan pengalaman baru yang nantinya bisa ditularkan kepada rekan seprofesinya di MBS yang tergabung dalam wadah MGMP, terkhusus bidang MIPA.

Menurut ustadz Wahyu STEM yang secara harfiah berarti bidang ilmu yang mencakup Sains, Teknologi, Engineering (Teknik Rekayasa) dan Matematika membuka banyak jalan bagi inovasi-inovasi baru yang semuanya bertujuan untuk mempermudah hajat hidup manusia. Selain itu ustadz yang gemar jajan cilok ini menambahkan, pendekatan ini mampu menciptakan sebuah sistem pembelajaran secara kohesif dan pembelajaran aktif karena keempat aspek dibutuhkan secara bersamaan untuk menyelesaikan masalah. Solusi yang diberikan menunjukkan bahwa peserta didik mampu untuk menyatukan konsep abstrak dari setiap aspek, demikian tuturnya.

Di tempat terpisah, ustadzah Nurul yang juga menjadi duta MBS mengatakan, ini kegiatan yang sangat menarik, pengalaman baru, ilmu baru dan tentunya dapat teman baru disini. Ditambah, pemateri yang hadir disini didatangkan langsung dari negeri sakura. Itu berarti kita akan belajar STEM ala Jepang, kilahnya.

Benar apa yang dikatakan ustadzah Nurul, dalam ajang STEM CAMP kali ini, panitia sengaja menghadirkan pakar STEM asal Jepang. Prof. Kumano Yoshisuke, Ph.D. Prof. Kumano yang merupakan pengajar di Shizouka University akan membersamai peserta STEM CAMP menularkan virus positifnya selama empat hari kedepan.

Para peserta akan diajak berkenalan dengan pembahasan STEM, aktivitas STEM serta yang tidak kalah menariknya adalah merangsang kreatifitas peserta untuk berinovasi menciptakan produk baru. Hasil dari kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi para peserta. Endingnya bisa diterapkan di sekolah menyesuiakan dengan kondisi sekolah masing-masing.(ElMoedarries)