Ibarat kacang yang lupa akan kulitnya, istilah yang sudah sangat familiar di telinga kita menjadi jargon yang kiranya tidak layak tersemat di pundak para alumni MBS yang tergabung dalam wadah IKA MBS. Pasalnya, kemarin pagi, Ahad (25/11) alumni MBS lintas angkatan dalam wadah IKA MBS mengadakan hajat yang bertemakan “MLAKU” ( Mengenal Lebih dekat pondok Ku ).

Ide brilian yang digagas IKA MBS ini merupakan wujud kecintaan dan  kepedulian kami sebagai alumni yang telah menimba ilmu dan ditempa di MBS, tutur Nurhana Syarira. Sari, sapaan akrabnya, melanjutkan penuturannya.

Kita para alumni yang sudah tergabung dalam Ikatan Alumni MBS (IKA MBS) tergerak untuk berbagi bersama dengan adik-adik kelas kami disini.

Sari menambahkan, MLAKU bisa menjadi jembatan silaturahmi alumni dan adik kelas. Selain itu, sambung Sari alumni juga bisa berbagi pengalaman, informasi termasuk kiprah alumni, terangnya.

Acara yang terbagi menjadi tiga tempat ini diikuti seluruh santri kelas IX. Di kampus putra MBS 1, ustadz Roiq, Lc didapuk membuka acara. Dalam sambutannya, ustadz Roiq berpesan kepada alumni dan calon alumni yang hadir, ‘antum sudah selayaknya bersyukur bisa belajar di pesantren dan menjadi santri, karena tidak semua orang diberikan kesempatan menikmati manisnya menuntut ilmu di pondok. Belajar di pesantren, tambah ustadz Roiq mendapatkan ilmu agama dan umum  Allah akan menaikkan level kita sebagai manusia. Yang terakhir, ustadz Roiq meyakinkan bahwasannya belajar disini dan melanjutkan ke SMA MBS adalah pilihan yang tepat, tegasnya.

Ditempat berbeda ustadz Kahar mendapatkan amanah untuk memberikan sambutan di kampus putra MBS 2, sementara itu ustadz Faqihuddin, Lc membersamai santriwati di Joglo putri. Acara MLAKU yang dikemas dengan sistem Forum Group Discussion ( FGD ) ini berlangsung sangat hangat. Dimana tiap alumni membawahi sekitar 10-15 santri.

Seperti yang dilakukan akhi Iqbal Intifadha, bercerita, berbagi pengalaman, suka duka jadi santri menjadi motivasi bagi santri untuk mengikuti jejaknya. Hal senada juga dilakukan akhi Nabil, alumni asal Kalimantan Utara yang sekarang menjadi ketua BEM di kampusnya berkisah tentang pengalamannya nyantri di MBS. Perjuangan menapaki karier di kampus menjadi orang nomor satu, hingga lika liku dunia mahasiswa yang penuh dengan tantangan dan godaan menjadi nutrisi positif bagi peserta yang hadir.

Kegiatan positif yang digagas alumni MBS lewat IKA MBS mudah-mudahan membawa dampak yang baik bagi perkembangan pondok pesantren, terutama ikatan emosi yang terjalin antara alumni dan pondok pesantren akan tetap langgeng. Karena bagaimanapun juga alumni adalah aset yang sangat berharga bagi kemajuan dan berkembangnya sebuah institusi pendidikan. Harapannya kegiatan MLAKU 1, MLAKU 2 dan MLAKU MLAKU seterusnya bisa kembali diadakan, tentunya dengan format, nama dan konsep yang berbeda. ( El Moedarries )

1 reply

Comments are closed.