Peristiwa gerhana bulan mengingatkan kepada kita bahwa fenomena ini baik matahari dan bulan bukanlah peristiwa alam biasa. Kehadiran gerhana mengandung arti, makna dan hikmah serta pesan-pesan tersendiri kepada umat Islam dan manusia di bumi. Dalam surat Al Fushilat Allah berfirman,

وَمِنْ ءَايَٰتِهِ ٱلَّيْلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا۟ لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ (٣٧)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.” (QS. Al Fushilat 41:37)

Dalam surat lainnya Allah SWT menjelaskan bahwa matahari dan bulan adalah makhluk (ciptaan) Allah SWT, sampai detik ini kedua makhluk tersebut taat (tunduk/sujud) dengan perintah Allah untuk bergerak pada porosnya dan berkeliling pada garis edarnya.

وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ دَآئِبَيْنِ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ (٣٣)

“Dan Dia (Allah) telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.” (QS. Ibrahim 14:33)

Gerhana adalah fenomena yang hanya dialami oleh matahari dan bulan, sebagai tanda keduanmya tetap tunduk sujud dengan apa yang Allah gariskan. Fenomena ini dapat dilihat oleh manusia baik menggunakan alat ataupun dilihat secara langsung. Walaupun terjadi gerhana namun bulan maupun matahari tetap berada pada garis edarnya sesuai dengan perintah Allah SWT. Sedangkan ilmu pengetahuan mencatat bahwa gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampan bulan tertutup oleh bayanga bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

 

Menyambut peristiwa tersebut pondok pesantren modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman Yogyakarta mengadakan sholat gerhana di 4 tempat yang berbeda sekaligus dan di ikuti Ribuan santriwan dan santriwati. Pelaksanaan kegiatan sholat gerhana santriwan dilaksanakan di halaman komplek kelas putra. Bertindak sebagai imam dan khatib adalah ustadz Faqihuddin Lc. Untuk santriwan yang berasrama di Plempoh acara di laksanakan di masjid Al-Birr, bertindak sebagai imam dan khatib adalah ust Hanif Atriyansah. Sedangkan pelaksanaan sholat gerhana untuk santriwati ada di depan kompleks kelas putri, bertindak sebagai imam dan khatib adalah Ust Fajar Shodiq. Sedang pelaksanaan shalat di MBS 2 dilaksanakan di halaman tengah kompleks MBS 2 dan dipimpin langsung oleh  Ust Kahar sebagai imam dan khatib.

Ustadz Fafar dalam khotbahnya menekankan 3 hal utama yaitu:

  1. Bahwa peristiwa terjadinya gerhana bulan tidak lain menunjukan kebesaran Allah SWT
  2. Agar selamat dalam kehidupan ini maka kita harus mendekatkan kepada Allah SWT
  3. Beliau juga mengajak pada santriwati agar memaknai fenomena alam ini dengan pendekatan ilmu pengetahuan karena peristiwa ini sekaligus mempertegas kebenaran ayat ayat yang ada di dalam Al-Qur’an

Senada dengan Ust. Fajar di depan santriwan ustadz Faqihuddin, Lc. menyampaikan 3 poin penting yaitu :

  1. Menjadikan momentum gerhana bulan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
  2. Momentum muhasabah diri agar termotivasi untuk beribadah kepada Allah dan takut akan siksanya.
  3. Gerhana bukti bahwa Allah maha kuasa atas segala makhluknya, tidak ada mahkluk apapun di dunia yangg bisa menandingi kekuasaan Allah.

Baik santriwan dan santriwati sangat antusias mengikuti rangkaian sholat gerhana ini. Dibawah bimbingan dan arahan ustadz dan ustazah pembina, alhamdulillah jalannya pelaksanaan sholat dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sholat gerhana yang dimulai pukul 03.00 wib. dini hari berahir pukul 03.30 wib. Semoga dengan adanya kegiatan ini tidak hanya menginspirasi tapi juga menggugah kita agar lebih tekun lagi dalam belajar dan mempelajari ayat-ayat Allah.

  

  

3 replies

Comments are closed.