Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman Yogyakarta melakukan kerjasama dengan UMMI Foundation Daerah Yogyakarta (Umda Yogya) untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-Qurán santri-santrinya. Kerjasama ini berupa training tahsin Al-Quran dengan metode UMMI. Hal tersebut sejalan dengan komitmen pesantren dalam mengawal pengembangan santri-santrinya agar siap menjadi khodimul ummah kelak.

Kegiatan tahsin al-qur’an ini di laksanakan mulai tanggal 28-31 Mei 2018. Kordinator kegiatan pelatihan, ustadz Faris Abdurrasyid mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas bacaan santri yang dinilai masih perlu di upgrade dan ditingkatkan. Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama 4 hari ini diikuti santri kelas X dan XI yang tidak terlibat kegiatan Dakwah Santri. Ada 15 kelompok santri yang ikut dalam pelatihan, masing-masing kelompok terdiri dari 15 santri, diantaranya 9 kelompok putri dan 6 kelompok putra, sambung ustadz Faris.

Sementara itu, kordinator UMMI Foundation Daerah Yogyakarta, ustadz Iqbal menjelaskan beberapa keunggulan metode UMMI dibandingkan dengan metode lainnya. Beliau menilai, bahwa metode UMMI disusun tim ahli Al Quran dan pakar pendidikan yang langsung di tashih ahli Al Quran dengan sanad muttashil. Selain itu, menurut ustadz Iqbal metode UMMI adalah metode yang baru hadir di tengah – tengah banyaknya metode lain yang sudah ada. Metode ini lahir pada tahun 2011 yang didirikan oleh UMMI Foundation Surabaya yang digagas pertama kali oleh Ustadz Masruri dan Ustadz Ahmad Yusuf. Metode Ummi adalah metode yang mudah, cepat namun berkualitas, lanjut Ustadz Iqbal. Metode ini diberi nama UMMI diambil dari bahasa arab yang artinya Ibuku. Metode ini menggunakan pendekatan bahasa ibu yang sangat efektif untuk mengajar Al-Quran yaitu dengan cara direct method (langsung tanpa dieja), repetition(diulang-ulang), dan affection (dengan kasih sayang). Dengan pendekatan itulah para pengajar menerapkan pembelajarannya kepada santrinya sehingga hasilnya sangat luar biasa,  kata Ustadz Iqbal.

Ustadz Akbar, Wawan, Hirjan, Najif, Mahalli dan Iqbal menjadi pemateri yang mendampingi santri putra, sementara di tempat terpisah, Ustadzah Meta, Diah, Fitri, Dewi, Laras, April, Upik, Ika dan Hasya membersamai santriwati. Dwi Ziqid, santriwan kelas X mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan tahsin metode UMMI ini, alhamdulillah dengan pelatihan ini saya bisa belajar bagaimana cara melafadzkan huruf dengan benar sesuai dengan kaidah, sifat serta makharijil huruf. Selain itu, lanjut Ziqid tahsin metode UMMI juga mengajarkan kita untuk mengedepankan membaca alquran dengan tartil, tidak mengutamakan langgam atau maqamat yang kebanyakan orang terjebak di dalamnya, karena biasanya melalaikan tajwid, pungkasnya. Di tempat berbeda, Saraswati mengungkapkan hal senada, menurutnya pelatihan tahsin dari tim UMMI sangat banyak manfaatnya, walaupun bacaan kita sudah lancar, bahkan sudah hafal 3 juz. Senang bisa mengikuti tahsin dari UMMI, lumayan bisa untuk memperbaiki kualitas bacaan dan tajwid saya yang belum fasih, ungkap santriwati kelas XI asal Bengkulu ini.

 

.

 

6 replies

Comments are closed.