Tidak terasa kita semua telah memasuki babak baru bulan yang suci ini di tahun 1439 H. Ramadhan kali ini serasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena di daerah Istimewa Yogyakarta bulan ini masih berada di musim hujan. Pada ramadhan kali ini pula santri PPM MBS Sleman Yogyakarta akan menghabiskan setengah bulan ramadhan mereka di pondok tercintanya. Ditambah lagi mereka berada dalam musim ujian kenaikan kelas. Sungguh kombinasi tantangan, kesabaran yang kompleks mengawali bulan “sayyidus syuhur” (bulan utama) tahun ini. Namun sebagai santri yang telah ditempa dengan “shibghah” pondok, hal itu bukan merupakan alasan untuk bermalas-malasan. Ambil contoh teman kita dari kelas 7C putera, akhi Zia Luthfi yang menghabiskan malam ramadhannya bergelut dengan buku pelajaran setelah mengaji. “Menurut saya bagus-bagus saja ujian di tengah bulan ramadhan. Kami diberikan waktu belajar malam ekstra di pendopo”, katanya. Dari pihak pondok memberikan extra time untuk mempersiapkan ujian semester dari pukul 21.30 sampai pukul 23.00 yang terfokus di pendopo putera.
Malam ramadhan yang tidak kalah seru dengan teman-teman kita yang sibuk mengaji di masjid, dari kakak-kakak IPM bagian takmir juga membuka program i’tikaf selepas do’a malam, di masjid Attanwir tepatnya. “Seneng banget bisa i’tikaf di masjid, tapi sayang aku takut niatku i’tikaf cuman buat dapat teh sama kurma,” canda Faqih Alwi Mauladi, santri kelas 8A yang memilih mengambil ikut program i’tikaf. Program i’tikaf ini sendiri dimulai pukul 21.30 sampai pukul 24.00, atau selisih satu jam dengan extra time di pendopo. Takmir Attanwir menggalang jama’ah i’tikaf dengan cara menarik, dengan menyuguhkan teh dan kurma gratis yang diperoleh dari infaq donatur takjil ramadhan. Jadi teman-teman kita yang lebih senang ngaji tidak bosan atau ngantuk berlama-lama di masjid pondok.
Selama ujian semester dan bulan puasa berbarengan. Keadaan asrama putera lebih terkondisikan dikarenakan tidak terlalu banyak aktivitas yang bisa dilakukan di asrama. Tapi ada saja teman-teman kita yang sukanya tidur dibanding keluar asrama, alasannya ketika siang kelelahan setelah setengah hari ujian dan ketika malam mengumpulkan tenaga ba’da tarawih. “Mantap!,” kata Azka Adhyatma, santri kelas 7D putera. “Aku punya banyak waktu untuk istirahat di asrama,” celotehnya ketika ditanya.
Dari kakak-kakak PR IPM MBS mengapresiasi semangat para santri menjalani ibadah di bulan suci ini dengan mendekor tampilan pondok bernuansa ramadhan, seperti pohon lampion di samping pendopo putera dan pohon ramadhan di sisi timur gerbang masuk pondok. Tarawih pun dirancang agar tidak semonoton tahun sebelumnya, untuk mengisi jadwal imam dan kultum, IPM menunjuk santri-santri dari kelas 8 sampai takhasus, maka para santri insya allah dijamin tertarik dengan gaya penampilan khatib yang lebih akrab didengar dan dipahami para santri semuanya.
Ramadhan kali ini sangat istimewa, di bulan yang istimewa, di pondok tercinta PPM MBS Sleman Yogyakarta yang tetap istimewa.
Ditulis oleh : Akhi Fuad
Comments are closed.