Kementerian Perindustrian RI melalui Direktorat Logam Mesin Elektronik dan Alat Angkut di bawah komando Kasubid Dr. Ciska Farida Ariany, S. Si.T, M. Si menggelar Bimbingan Teknis Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Industri Kecil  Menengah (IKM) di PPM MBS Sleman, Selasa ( 10/04/2018 ). Acara yang juga dihadiri Camat Prambanan, Eko Sumargono dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Prambanan Marjono, dibuka secara langsung oleh Ibu Dra. Tri Endah Yitnani, M. Si selaku Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Sleman.

Dalam sambutannya, Bu Tri berpesan untuk menjaga dan merawat dengan baik peralatan las yang telah dihibahkan kepada pihak MBS selaku penerima bantuan hibah dari Kementerian Perindustrian melalui Dinas Perindustrian kabupaten Sleman berupa tool kit peralatan las  beserta pelatihannya. Bu Tri juga berharap dengan bantuan ini bisa menambah income bagi MBS, mudah-mudahan kedepan bisa semakin berkembang dan produknya semakin banyak. Masih dalam penuturannya, wanita paruh baya ini kembali berpesan, kali ini tertuju kepada peserta pelatihan yang berjumlah 20 orang dari santri dan masyarakat setempat agar mengikuti dengan sungguh-sungguh rangkaian acara pelatihan yang diadakan panitia.

Sementara itu Budi Hartono, ketua penyelenggara Bimtek dalam sambutannya melaporkan rangkaian acara yang akan diikuti oleh peserta lima hari kedepan. ‘Setelah pembukaan ini peserta akan mendapatkan materi tentang wawasan kebangsaan, alhamdulillah pada kesempatan ini telah hadir bersama kita Pak Kisnu Haryo Kartiko dari Lemhanas pusat. Materi kewirausahaan akan disampaikan pak Sutierahyono, dan terakhir materi praktek akan di instrukturi bapak Muhammad Amir dari Solo Techno Park, pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Direktur PPM MBS Sleman Ustadz Fajar Shadik menerima dan menyambut baik kehadiran rombongan tim dari Kementerian Perindustrian, yang diwakili Dr. Ciska Farida Ariany. Dalam sambutannya, Ustadz Fajar mengucapkan terimakasih, MBS sudah diberikan kepercayaan untuk menerima hibah bantuan berupa seperangkat alat las satu paket dengan pelatihannya. Mewakili pihak pondok, beliau akan berusaha untuk menjaga, merawat dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, hingga mempunyai nilai tambah dan mampu menjadi salah satu penopang ekonomi pondok melalui unit bengkel las dengan produk-produk yang dihasilkannya.