Siapa yang tak kenal dengan tayangan liga champion, acara sportaintment yang menyuguhkan seniman kulit bundar dengan klub-klub sepak bola terbaik benua biru. Siapa pula yang tidak familiar dengan Valentino Rossi, juara dunia moto GP asal negeri pizza yang terkenal dengan sebutan ‘The Doctor’, pemilik nomor 46 yang melegenda dengan tunggangan pabrikan Yamaha Movistar. Dan siapa pula yang tidak tahu sepak terjang Usain Bolt, penguasa lintasan atletik asal Jamaika yang menahbiskan diri sebagai manusia tercepat di dunia pemegang rekor lari 100 meter dengan waktu 9,58 detik. Jawabannya adalah memang tidak semua orang tahu dan wajib tahu atas prestasi mereka yang terukir abadi di pentas sejarah olahraga dunia. Namun demikian tidak kemudian tayangan tersebut bisa dilupakan begitu saja. Bagi sebagian kecil orang, termasuk salah satu diantaranya Ustadz Arifin, tayangan olahraga ternyata bisa memberikan inspirasi bagi dirinya. Pemilik nama lengkap Muhammad Arifin, S.Pd.Si, guru pengampu mata pelajaran matematika MBS ini mendapatkan nutrisi positif dari tayangan olahraga, khususnya liga champion eropa.

Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaan Ustadz Arifin dalam program pemerintah melalui program The Southeast Asian Minister of Education Organization ( SEAMEO ). Berkumpul dengan pegiat matematika se-Asia Tenggara dengan visi dan misi yang sama, membuat Ustadz Arifin bisa berbagi pengetahuan dengan peserta dari 11 negara tetangga. Berbekal video inovasi pembelajaran matematika yang diadopsi dari tayangan liga champions, pria asli temanggung penggemar klub la liga yang terkenal dengan sebutan ‘madridista’ ini berhasil memberikan sumbangsihnya dalam memberikan kemudahan ber-matematika. Hasil karyanya sekarang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika kreatif bagi guru pengampu matematika se-Asia Tenggara.

Ustadz Arifin bersama peserta SEAMEO QITEP in Math dari Malaysia

Selain SEAMEO, Ustadz yang punya motto ‘sedikit bicara banyak bekerja’ ini juga baru saja menerima kabar baik dari Ikatan Guru Indonesia (IGI). Masuk nominasi 20 deretan guru hebat yang punya ide kreatif, unik dan menyenangkan dalam pembelajaran Matematika dan Fisika, Ustadz Arifin kembali terpilih menjadi salah satu kontestan. Setelah melalui tahap seleksi yang cukup panjang, diantaranya seleksi administrasi, wawancara secara marathon dengan menggunakan hangout untuk tatap muka online, akhirnya tulisan inovasi pembelajaran matematika ‘Sport Game Tournament’ hasil karya Ustadz Arifin berhasil membawanya terbang ke Makassar. Kembali mengadopsi dari tayangan liga champion yang sering dilihatnya, dikembangkan dengan materi berbasis Team Game Tournament (TGT) membuatnya harus meninggalkan sang istri tercintanya untuk mengikuti Training of Coach (ToC) Nasional Mat Fis yang akan di helat di Samsung Smart Learning Class-IGI di Makassar 13-15 April 2018.

Ditemui di meja kerjanya Ustadz Arifin secara sederhana mendefinisikan Sport Game Tournament (SGT) dalam pembelajaran Matematika, menurutnya SGT adalah pengembangan dari metode Team Game Tournament (TGT), dimana dalam TGT sebelum memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan, motivasi dan materi apa yang akan dipelajari. Dalam pemberian motivasi, guru menyampaikan bahwa dalam pembelajaran nanti akan ada permainan berupa turnamen. Siswa sudah sadar ketika diadakan permainan mereka harus paham materi jika ingin memenangkannya. Hal ini akan membuat siswa tertarik untuk belajar. Pembelajaran akan lebih menyenangkan dan menarik ketika permainan atau turnamen yang akan dilakukan familiar di telinga mereka. Turnamen itu diantaranya adalah Liga Champion, Moto GP, Kora-kora, Lari Estafet dan lain sebagainya. Sebagian besar turnamen yang terkenal adalah dalam bidang olahraga (sport), itulah mengapa metode pembelajaran ini diberi nama Sport Game Tournament (SGT), urainya.

Beberapa metode pembelajaran SGT yang digunakan Ustadz Arifin disertai langkah-langkahnya :

  1. SGT ‘Liga Champion’

SGT Liga Champion adalah pembelajaran yang dikemas dalam permainan yang diadaptasi dari pertandingan sepak bola antar klub juara di eropa. Liga Champion dihelat setahun sekali dan menjadi acara paling ditunggu untuk penggemar sepak bola. Siswa akan lebih tertarik belajar ketika disampaikan bahwa pembelajaran akan menggunakan metode drawing liga champion. Untuk bagian yang diadaptasi terletak pada fase gugur liga champion, dimana nanti kelas akan dibagi menjadi 8 kelompok untuk kemudian dimulai babak perempat final. Masing-masing akan mengerjakan paket soal, dimana jumlah benarnya nanti akan dihitung sebagai ‘goal’.

  1. SGT ‘Moto GP’

SGT Moto GP adalah pembelajaran ‘peer teaching’ yang dikemas dalam permainan yang diadaptasi dari ajang motor balap Moto GP. Untuk bagian yang diadaptasi yaitu pada penskoran, dimana setiap pebalap punya skor sendiri dan begitu juga dengan tim nya. Setiap pebalap akan dilatih dan di briefing oleh tim nya sebelum mulai perlombaan. Agar pembelajaran bisa menyeluruh di kelas, pebalap dipilih dari siswa yang motivasi belajarnya kurang (kurang menguasai materi)

  1. SGT Lari Estafet

SGT Lari Estafet adalah metode pembelajaran berbasis permainan yang diadaptasi dari perlombaan lari estafet. Dalam lari estafet, biasanya satu tim terdiri dari empat pelari, dimana pelari kedua akan berlari setelah mendapat tongkat dari pelari pertama dan seterusnya sampai mencapai garis finish. Yang diadaptasi dalam pembelajaran adalah tongkatnya diganti menjadi kartu soal.

Menurut pengakuannya, tidak ada target khusus mengikuti seleksi ToC ini. Akan tetapi setelah mengetahui dirinya lolos seleksi administrasi kebimbangan dan keraguan mulai menghinggapinya, antara maju dan tidak. Akhirnya di puncak kegalauannya, muncul secercah harapan yang datang dari sosok wanita bernama Dewi Endrawati, S. Pd yang tak lain adalah belahan jiwa Ustadz Arifin. Dialah yang memberikan energi positif bagi saya, yang selalu menemani saya untuk menuangkan ide gagasan serta memotivasi saya ketika lelah dan memutuskan untuk menyerah. Tidak ada perjuangan yang sia-sia, kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil. Melalui ‘Sport Game Tournament’ buah karya dari tangan dinginnya, Ustadz Arifin ‘mengajak’ liga champions, moto gp dan lari estafet untuk bergabung bersama ‘club matematika’ yang hampir terdegradasi dari hati peserta didik. Menjadikan matematika yang sering diplesetkan anak-anak MAkin TEkun MAkin TIdak Karuan menjadi MATEMATIKA yang lezat berasa cokelat silverqueen.

Di tangan seniman, setumpuk sampah disihir menjadi ‘rupiah’, di tangan seniman jualah ‘liga champions’ disulap menjadi metode pembelajaran matematika kreatif dan inovatif  ala coach Arifin. Ustadz Arifin, seniman matematika yang dengan sentuhan magisnya kembali menciptakan karya monumental, dengan ‘gocekan’ dikombinasi ‘dribbling’ dan umpan ‘tiki-taka’ menghasilkan goal indah bernama ‘matematika asyik’. Siapa menyusul jadi seniman selanjutnya…??

 

 

2 replies

Comments are closed.