Postur tubuhnya kecil, bisa dibilang paling kecil di antara teman seusianya di kelas 7F SMP Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. NAmun, dibalik tubuh kecilnya itu dia memiliki prestasi menonjol. Dialah Nabila Shlaisya Muna. Alumni SD Muhammadiyah 1 Alternatif (SD Mutual) kota Magelang, yang memperoleh nilai sempurna 300,0 dalam Ujian Sekolah.
Nabila tentu punya strategi belajar yang ia gunakan sehingga menghantarkanya pada peraih nilai tertinggi US di magelang dan 4 besar Provinsi Jawa Tengah. Tapi bila ditanya jawabnya hanya satu, “Rajin belajar”. Mungkin terdengar Klise tapi nampaknya itu adalah salah satu jalan yang harus ditempuh oleh seorang siswa untuk mencapai sebuah prestasi.
Nabila sendiri bisa mendapatkan nilai sempurna itu mengakui melakukan metode belajar seperti biasanya dan tidak ada yang berbeda sekitar pukul 15.30 usai pulang sekolah dan kemudian Istirahat.
Belajar dilangsungkan setelah Shalat Magrib dan hingga menjelang waktu Shalat Isa kira – kira sekitar 45 Menit. Dan terus istirahat sebentar dan kemudian mulai belajar lagi sampai pukul 21.00 WIB.
“Pagi hari pukul 03.00 WIB, bangun untuk melaksanakan Shalat Malam. Itu, saya lakukan diawal, terkadang bangun sendiri, tapi sering dibantu ibu yang selalu membangunkan saya.” Ujar Putri kedua dari Almarhum Sugiono itu.
Dan setelah melaksanakan Shalat malam belajar beberapa lagi hingga menjelang salah subuh. Dan pada waktu itu biasanya mengerjakan beberapa soal latihan dan juga membaca mata pelajaran secara diulang – ulang.
Kini setelah beberapa bulan diMBS, Nabila mengaku sudah lumayan memahami lingkungan sekitar, meski masih perlu beradaptasi. Tapi tekadnya yang sejak awal memang ingin menjadi santri agar bisa menjaga dirinya dari pergaulan diluar pesantren.
“Saya ingin nyantri biar terjaga pergaulannya, sebab sekarang kalau diluar pondok rasanya ngeri.” Kata Nabila
Awalnya Nabila memilih MBS karena melihat kakaknya yang terlebih dahulu belajar diMBS. Bukan berarti dia ingin mengekor kakaknya atau karena paksaan orangtua agar sekolah diMBS. Nabila ingin belajar DiMBS karena dia melihat perubahan kakaknya yang sangat baik.
“Pada saat masih dirumah, seneng aja liat kakak pas pulang saat liburan pondok. Dia sholatnya jadi rajin, puasanya juga. bacaan Quran dan Hafalanya lebih bagus. Pokoknya seneng liat kakak yang banyak perubahannya semenjak di MBS, jadi saya terinspirasi darinya dan harapanya bisa seperti kakak”
Nabila bersyukur, kini dia menjalani kehidupan seperti yang dibayangkanya. Sholatnya lebih terjaga dan semakin rajin berpuasa. Semakin mandiri dalam segala hal, disiplin dalam menyiapkan segala sesuatu dn yang lebih mengasyikkan adalah bertemu dengan berbagai macam teman yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia.
Nabila yang bercita-cita menjadi desainer busana seperti ibunya ini juga hobi membaca. Keinginnaya kini adalah menjadi lebih sholihat, lebih fasih membaca Al-Quran dan Ingin menjadi Seorang Hafidzoh.
Comments are closed.